Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

34 Sidik Jari Korban Akan Dicocokkan dengan Data Keluarga

Tim DVI (Disaster Victim Identification) telah mendapatkan 34 sidik jari korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Hasil itu didapat dari 30

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 34 Sidik Jari Korban Akan Dicocokkan dengan Data Keluarga
AFP/AFP
Tentara Nasional Indonesia bersiap untuk menerima kantong mayat diturunkan dari sebuah helikopter militer. Sabtu (12/5/2012) Puluhan ahli Rusia menyisir lereng gunung terpencil di Indonesia untuk mencari perekam penerbangan (Black Box) dari pesawat jet Sukhoi yang menabrak sebuah gunung berapi aktif membunuh semua orang di kapal. (AFP PHOTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim DVI (Disaster Victim Identification) telah mendapatkan 34 sidik jari korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Hasil itu didapat dari 30 kantong jenazah yang dikirimkan tim Basarnas ke RS Sukanto Polri.

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan dari 30 kantong jenazah yang dikirimkan terdiri 25 kantong berisi potongan tubuh dan lima berisi barang-barang pribadi korban.

"Data ante mortem sudah hampir 100 persen. Post mortem terus terus berjalan di laboratorium," imbuh Boy di RS Polri Sukanto, Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Data 34 sidik jari itu akan dibandingkan dengan data yang telah dikumpulkan Polri dari keluarga korban sebanyak 20 sidik jari.

Boy mengatakan proses identifikasi masih berjalanan dengan melibatkan tim Bareskrim Polri. Ia juga menuturkan bila keluarga ingin mendapatkan surat keterangan mengenai barang-barang korban maka akan dihubungi pihak Polri.

"Nanti akan disiapkan petugas untuk keterangan keberadaan dari benda penting seperti kartu register perbankan," katanya.

Sementara Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno mengatakan saat ini sedang dilakukan analisa dan evaluasi terhadap 30 kantong jenazah tersebut.

Berita Rekomendasi

"Pagi ini kita sudah memulai rekonsiliasi yakni mencocokkan antara data Post Mortem dengan data Ante Mortem. Data ante mortem  sudah kita kumpulkan dari keluarga korban sejak awal kejadian. sedangkan pos Mortem diambil dari pemeriksaan di RS," imbuhnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas