Beritakan Tragedi Sukhoi Objektif dan Profesional
Mawran meminta media menghentikan pemberitaan bombastis tentang kecelakaan pesawat tersebut, tanpa didukung fakta dan data.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKB, Marwan Ja'far, meminta media massa ikut menjaga kredibilitas dunia penerbangan nasional. Memberitakan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 (SS100) secara objektif dan profesional.
Mawran meminta media menghentikan pemberitaan bombastis tentang kecelakaan pesawat tersebut, tanpa didukung fakta dan data.
"Untuk menjaga agar dunia penerbangan kita tetap dipercaya dan kredibel, pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar, tidak berdasarkan fakta, hiruk-pikuk wacana dan pendapat ini itu, tanpa pandang bulu, harus dihentikan!" kata Marwan, Rabu (16/5/2012).
Menurut Marwan, terjadinya musibah pesawat SS100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (9/5/2012) lalu, menjadi pergunjingan dunia penerbangan nasional dan internasional.
Itu terjadi karena pemberitaan melalui media massa kendati pesawat naas itu bukan buatan Indonesia.
Pengaruh pemberitaan media massa sangat signifikan dalam membaca, menilai, memberi pandangan serta pendapat atas dunia penerbangan. Jika penilaian itu positif, kata Marwan, akan menguntungkan dunia penerbangan.
Penilaian di media massa akan merugikan jika tanpa melihat fakta, obyektifitas, apa yang sedang terjadi sebenarnya.
"Dunia penerbangan nasional bisa distempel negatif. Bahkan, sudah divonis negatif oleh banyak kalangan, termasuk dunia Internasional akibat pemberitaan media massa yang terlalu masif-bombastis. Asal memberitakan, tanpa didukung dengan investigasi," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.