TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sudah sepekan lamanya pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di tebing manik, Gunung Salak, Bogor. Pesawat yang mengangkut 45 orang tersebut hilang dari radar pukul 14.32 WIB pada Rabu (9/5/2012).

Hingga Rabu (16/9/2012), sudah 30 kantong jenazah tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sembilan kantong jenazah lainnya sudah ditemukan pada Selasa (16/5/2012). Diantaranya berisi potongan jenazah kameraman Trans TV Aditya Sukardi yang teridentifikasi melalui baju dinasnya yang bertuliskan namanya.

Selama sepekan evakuasi, Tim SAR, PMI, TNI, Polri dan masyarakat berjibaku untuk mencari jenazah maupun puing-puing Sukhoi di sekitar tebing manik, Gunung Salak.

Kesulitan menghinggapi evakuasi lantaran puing berserak di tebing manik dengan kedalaman 200 meter. Setelah posisi pesawat terjangkau, kesulitan berikutnya muncul.

Puing pesawat maupun sebagian jenazah, ternyata terlempar hingga ke dalam jurang yang mencapai 500 meter. Untuk mencapai jurang, TNI, Tim SAR maupun kelompok pecinta alam dan pemanjat tebing bahu membahu untuk turun naik jurang dengan posisi miring 85 derajat demi mencari tubuh korban yang juga bercerai berai.

Setelah jenazah ditemukan, kesulitan kembali menhinggapi lantaran untuk membawa jenazah-jenazah tersebut ke puncak Salak I sangat sulit. Sling atau kabel-kabel baja pun dikaitkan di jenazah untuk mengangkutnya ke atas puncak.

Hari Kamis (17/5/2012), pencarian korban akan diputuskan berakhir. 500 anggota Tim SAR, TNI maupun kelompok masyarakat kembali berjibaku untuk turun naik gunung dan jurang demi mencari potongan-potongan tubuh yang sudah tak utuh lagi.