Keluarga Korban Diminta Data Sidik Jari Tambahan
Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) mengharapkan keluarga korban memberikan data tambahan sidik jari.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) mengharapkan keluarga korban memberikan data tambahan sidik jari. Hal itu dilakukan agar proses identifikasi sidik jari dapat berjalan dengan cepat.
Pemeriksa Madya Inafis, AKBP HA Taufik mengatakan dari 30 kantong mayat yang didapatkan RS Sukanto, Polri, pihaknya mengidentifikasi 34 sidik jari. Namun, untuk data pembandingnya hanya ada 20 sidik jari.
"Data ante mortem masih kurang karena data baru sebagian," kata Taufik di RS Sukanto Polri, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Taufik pun mengharapkan keluarga korban memberikan data asli sidik jari seperti dari ijazah atau SIM (Surat Izin Mengemudi). Ia juga meminta keluarga korban memiliki data 10 jari korban, karena selama ini baru sebagian terkumpul seperti sidik jari kelingking, manis atau tengah.
"Ada yang sebagian besar tidak utuh, ini membuat kesulitan untuk membandingkan sidik jari," kata Taufik.
Ia mengatakan bila keluarga memiliki data 10 sidik jari korban maka proses identifikasi menjadi lebih cepat.
"Insya Allah akan memakan waktu 1-2 hari dan pemeriksaan secara maraton. Mohon keluarga bersabar karena masih pengumpulan sidik jari untuk perbandingan," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.