Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

124 Anggota Tim SAR dan Relawan Sukhoi Tiba di Cimalati

Sebanyak 124 tim SAR dan relawan yang melakukan pencarian dan evakuasi di Puncak Gunung Salak, tiba di Posko Cimalati

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in 124 Anggota Tim SAR dan Relawan Sukhoi Tiba di Cimalati
TRIBUNNEWS.COM/DODI ESVANDI
Ratusan anggota Tim SAR dan Relawan tiba di Posko Cimalati, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/5/2012) siang sekitar pukul 13.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Sebanyak 124 tim SAR dan relawan yang melakukan pencarian dan evakuasi di Puncak Gunung Salak, tiba di Posko Cimalati, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/5/2012) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Sebanyak 124 anggota tim SAR dan relawan ini sudah berada di puncak Gunung Salak sejak hari pertama pencarian, Kamis (17/5/2012) pekan lalu.

Setibanya di Posko Cimelati, seluruh anggota tim SAR dan relawan langsung disterilisasi menggunakan cairan disinfektan dan air bersih. Mereka kemudian disuntik anti tetanus oleh tim medis yang sudah siaga sejak pagi.

Pimpinan operasi SAR di puncak Gunung Salak, Mayor (Inf) Budi Mawardi Syam, mengatakan, 124 tim tim SAR dan relawan itu terdiri dari unsur Kostrad, Kopassus, Paskhas, Marinir, PMI, dan Mapala.

“Sekarang tinggal 6 anggota Paskhas yang masih ada di atas. Mereka masih bertugas menghalau jika ada keluarga korban yang masih berniat naik ke puncak. Mungkin baru besok mereka turun menumpang helikopter,” kata Budi.

Mengenai kondisi di puncak Gunung Salak saat ini, menurut Budi, sudah sangat sulit menemukan potongan atau jasad para korban. Hanya tertinggal serpihan dan puing-puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di puncak gunung tersebut.

Berita Rekomendasi

“Kami sudah memeriksa semua sektor. Sudah tak ada lagi ditemukan potongan maupun jasad para korban,” ujar Budi.

Saat ditanya apakah operasi SAR sudah dinyatan resmi dihentikan, Komandan Yonif 315 Garuda itu menolak memberikan pendapat.

“Saya tidak bisa mengatakan apakah operasi ini dihentikan atau belum. Semua hal itu kewenangan Basarnas. Kami hanya mendapat perintah untuk turun dari puncak, dan kami harus patuhi perintah itu,” ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas