Di Posko Cimalati, Serda Andi Langsung Cari Charger HP
Raut muka senang tampak terlihat di wajah para anggota tim SAR yang hari ini ditarik dari puncak Gunung Salak. Bagaimana tidak,
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Raut muka senang tampak terlihat di wajah para anggota tim SAR yang hari ini ditarik dari puncak Gunung Salak. Bagaimana tidak, sembilan hari lamanya mereka bertahan di puncak Gunung Salak, guna mencari jasad para korban jatuhnya pesawat sukhoi super jet 100, Rabu (9/5/2012) lalu.
Setibanya di Posko Cimalati, semua anggota Tim SAR itu tanpa kecuali langsung diminta membersihkan diri dengan cairan disinfektan. Mereka kemudian disuntik antitetanus, dan kemudian barulah diberikan makanan yang memang sudah disediakan.
Namun tak semua anggota tim SAR langsung menikmati makanan tersebut. Beberapa anggota tim SAR yang rata-rata merupakan prajurit TNI, justru sibuk berkeliling ke tenda-tenda yang ada di Posko Cimalati itu. Mereka sibuk mencari colokan listrik dan charger handphone, guna mengisi baterai handphone mereka yang sudah mati sejak beberapa hari lalu.
Serda Andi salah satunya. Usai disuntik antitetantus, Prajurit Kostrad itu langsung mendatangi tenda wartawan, sambil membawa handphonenya yang dibungkus dalam plastik putih yang ujungnya sudah diikat.
“Boleh pinjam charger handphone nggak,” ujar Andi kepada wartawan yang tengah sibuk mengetik berita di tenda tersebut. “Sudah lebih seminggu saya nggak menghubungi keluarga di rumah. Kangen sama istri. Nggak usah lama-lama, yang penting handphone saya ini nyala dulu,” kata Andi.
Sebagai prajurit TNI, Serda Andi memang harus siap mengorbankan apapun demi menjalankan tugas negara, termasuk berpisah dengan keluarganya selama berhari-hari. Dan ia telah membuktikannya, dengan menjadi anggota tim SAR selama berhari-hari di puncak Gunung Salak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.