Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Identifikasi Jenazah Sukhoi, Achid Lima Hari Tak Pulang

Bergelut dengan jenazah yang jasadnya tak lagi utuh mungkin bukan merupakan sebual hal yang biasa bagi setiap orang

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Identifikasi Jenazah Sukhoi, Achid Lima Hari Tak Pulang
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Tim Inafis Mabes Polri, Achid Taufiq. Achid lah yang mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bergelut dengan jenazah yang jasadnya tak lagi utuh mungkin bukan merupakan sebual hal yang biasa bagi setiap orang. Namun, pekerjaan itu sudah menjadi bagian dari hidup dari AKBP Achid Taufiq(52), Mabes Polri yang ditekuninya sejak dua puluh empat tahun lalu.

Sejak Sabtu (12/5/2012) kemarin Taufiq belum juga kembali ke rumahnya karena harus ikut membantu mengidentifikasi korban Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak pekan lalu. Ia mengaku sejak 5 hari kemarin, dirinya dan 2 tim yang berjumlah 10 orang belum beristirahat, mereka bekerja demi mengharapkan pahala dari menyempurnakan orang yang sudah tidak bernyawa.

"Bekerja 24 jam, untuk mengidentifikasi jasad, mengambil sidik jari, dan mendokumentasikannya itu sudah menjadi bagian pekerjaan kami," kata Achid di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis(17/5/2012).

Taufiq menuturkan bahwa kondisi body part dari jenazah korban Pesawat SSJ 100 sudah payah sehingga membutuhkan ketelitian dan fokus yang tinggi. Ia hanya mengharap doa dan kesabaran keluarga korban demi lancarnya proses mencocokan ante mortem yang sudah diberikan keluarga dan post mortem dari jasad korban.

Dari pengalamannya yang sudah 24 tahun berhadapan dengan jenazah, Taufiq mengaku tak pernah menemui hal-hal mistis di kamar jenazah. Menurutnya jika ada sesuatu yang ganjal itu dianggap biasa.

"Enggak ada kisah yang aneh-aneh saya biasa menghadapi korban teroris pembunuhan, perampokan, apa lagi inikan musibah bencana," jelasnya.

Sebagai Pemeriksa Madya, Taufiq hanya mengeluhkan soal data pembanding yang hingga kini belum lengkap diberikan pihak keluarga.

Berita Rekomendasi

"Kalau mau mengeluh ya lelah juga, tapi kami tetap beristirahat, fleksibel aja si, mau solat atau mau makan ya gantian aja," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas