Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proses Identifikasi DNA Jenazah Baru 30 Persen

Proses identifikasi DNA jenazah korban Pesawat Sukhoi Superjet 100 terus dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Proses Identifikasi DNA Jenazah Baru 30 Persen
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah, di posko evakuasi Puncak Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses identifikasi DNA jenazah korban Pesawat Sukhoi Superjet 100 terus dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Direktur Eksekutif DVI Sukhoi Komisaris Besar Anton Castilani mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya untuk mengerjakan tes DNA dengan cepat.

"Pemeriksaan DNA sedang dikerjakan, hingga saat ini sudah berjalan sekitar 30 persen yang sudah diselesaikan, mudah-mudahan malam ini bisa dilakukan pre rekonsiloasi (menyatukan body part satu dengan lainnya)," jelas Anton kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/5/2012).

Lebih jauh Anton berharap bahwa besok siang sudah bertambah jenazah yang dapat teridentifikasi. "Mudah-mudahan besok siang sudah ada lagi yang bisa diumumkan dan teridentifikasi. Insya Allah lima atau lebih dapat teridentifikasi. Untuk visum dari sidik jari sedang diupayakan," beber Anton.

Diberitakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berjanji menyelesaikan identifikasi DNA selesai awal minggu depan. Identifikasi yang dilakukan, terkait jenazah para korban Sukhoi Superjet 100 yang berhasil dievakuasi dari Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

"Sesuai janji Kapusdokpol, Brigjen Mussadeq Ishaq proses identifikasi selesai 2 minggu, insya allah awal minggu depan rampung mudah-mudahan," jelas Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) kasus jatuhnya Pesawat SSJ 100, Komisaris Besar Pol Anton Castilani, Rabu (16/5/2012).

Lebih lanjut Anton menuturkan, pihaknya kesulitan mengidentifikasi korban karena beberapa keluarga yang belum melengkapi beberapa berkas yang dibutuhkan. Hal ini, katanya, menjadi salah satu faktor yang memperlambat proses identifikasi jenazah.

Diberitakan, tim DVI (Disaster Victim Identification) telah mendapatkan 34 sidik jari korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Hasil itu didapat dari 30 kantong jenazah yang dikirimkan tim Basarnas ke RS Sukanto Polri.

Berita Terkait: Pesawat Sukhoi Jatuh
Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas