Megawati Tidak Setuju Bebas Bea Masuk Kedelai
Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan itu, kebijakan tersebut hanya menguntungkan importir kedelai.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Pemerintah menghapus bea masuk untuk mengatasi meroketnya harga kedelai. Menanggapi hal tersebut, Megawati Soekarnoputri tidak menyetujui kebijakan tersebut.
Menurut Ketua Umum PDI Perjuangan itu, kebijakan tersebut hanya menguntungkan importir kedelai.
"Importir bisa seenaknya sendiri soal kedelai kedalam negeri kita," kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Megawati mengatakan ketahanan pangan dapat terjadi bila Indonesia mandiri. "Kalau serius, kita tidak butuh waktu lama (menangani masalah pangan)," katanya.
Menurut Megawati, pembebasan bea masuk kedelai hanya cara instan yang dilakukan pemerintah. Namun, pemerintah tidak mencari pangkal permasalahan yang sebenarnya sudah diketahui.
"Kita harus bangun industri pertanian sendiri, beras, singkong lalu sagu," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan kalau bea masuk kedelai telah dibebaskan. Sebelumnya bea masuk kedelai telah mencapai angka 5 persen, tapi setelah rapat koordinasi diputuskan bea masuk menjadi 0 persen.
Selain itu Pemerintah akan memberikan fasilitas bagi para perajin tempe. Tujuannya agar impor kedelai yang telah bebas bea masuk bisa ditekan harga oleh perajin tempe.