Salang Apresiasi Keberanian Misbakhun
Pengamat Politik, Sebastian Salang, mengapresiasi keberanian Mukhamad Misbakhun, mantan anggota DPR dari PKS, yang membuka
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pengamat Politik, Sebastian Salang, mengapresiasi keberanian Mukhamad Misbakhun, mantan anggota DPR dari PKS, yang membuka 'pemidanaan politik' yang dialaminya di bawah rejim SBY.
"Misbakhun cukup berani menuangkan pengalamannya itu di dalam bukunya. Karena buku itu akan akan beredar ke publik. Artinya Misbakhun akan bisa mempertanggungjawabkan dan dan membuktikan bila dipertanyakan," kata Sebastian di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Salang menanggapi buku Misbahkun yang berjudul "Melawan Takluk: Perlawanan dari Penjara Century," yang kemarin diluncurkan dan dibahas oleh sejumlah narasumber seperti: Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra, Ikrar Nusa Bhakti, Yudi Latief, dan Hajriyanto Y. Thohari.
"Itu artinya dalam era demokrasi, ternyata praktik pembungkaman terhadap orang berbeda pendapat, terhadap yang ingin ungkap kasus tertentu yang terkait penguasa masih terjadi. Padahal seharusnya di alam demokrasi, hal itu tak boleh dilakukan," ujarnya.
Selain itu, belajar dari pengalaman Misbakhun, Sebastian mengatakan bahwa hal itu membuktikan perangkat hukum ternyata masih bisa dijadiakan alat penguasa menghantam lawan politik. Dalam posisi demikian, wajar bila publik merasa aparat tak bisa ungkapkan keadilan.
"Kalau dibiarkan maka akan mengancam demokrasi," kata dia.
Oktober lalu, Peninjauan Kembali (PK), Misbakhun dibebaskan oleh Mahkamah Agung (PK). Yang berarti masih ada celah kecil bagi munculnya keadilan.
Walau kemudian di sisi lain, kata Sebastian, tak bisa memungkiri ada penegak hukum yang masih bisa diintervensi.
"Semoga semakin banyak banyak orang yang berani mengungkapkan seperti Misbakhun sehingga keadilan semakin bisa kita perjuangkan," tandasnya.
Dalam bukunya, Misbakhun bercerita bagaimana dia bersikeras tidak melihat ada setitik alasanpun, berdasarkan logika keadilan hukum dan hak-hak kewarganegaraan, untuk menandatangani dokumen penangkapannya saat itu.
"Apa yang dilakukan terhadap diri saya akan menjadi noktah hitam perjalanan pemerintahan Presiden SBY," tegas Misbakhun.
Politisi asal Pasuruan kini masih menunggu rehabilitasi namanya oleh negara dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung upaya sejumlah anggota DPR untuk terus mengungkap tabir misteri dibalik kasus bailout Bank Century.
"Saya memberi penghargaan kepada Misbakhun, Akbar Faisal, Bambang Soesatyo dan anggota DPR lainnya yang gigih berjuang dan sepenuh hati mengusahakan keadilan tercipta dalam kasus Century," tegasnya.
Namun, Kalla juga mengingatkan agar politisi berhati-hati karena tanpa diduga-duga bisa dihadapkan suatu peristiwa di masa lampau yang menjadikan politisi itu dinilai bermasalah.
Klik: