Amran Batalipu Mengaku Sering Dihina Hartati Murdaya
Mantan Bupati Buol, Amran Batalipu mengungkap keluh kesahnya kepada majelis hakim
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Mantan Bupati Buol, Amran Batalipu mengungkap keluh kesahnya kepada majelis hakim tindak pidana korupsi Jakarta, terkait sikap Hartati Mudaya.
Dalam persidangan. Amran mengatakan pihaknya merasa tidak nyaman dengan segala tindakan kerabat pemilik PT Hardaya Inti Plantation itu.
"Kejadian itu terjadi ketika pertama kali saya sebagai terdakwa menjadi kurang nyaman. Ibu Hartati dan kerabatnya sering kali menyampaikan hinaan, bahwa saya pemeras dan lain sebagainya kepada saya dan juga kerabat saya sewaktu kunjungan," kata Amran di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/11/2012). Sidang sendiri mengagendakan pembacaan putusan sela.
Amran menambahkan, sikap kubu Hartati semakin kental terasa ketika dirinya ditempatkan di satu lantai ruang tahanan KPK.
"Bahkan saat kunjungan, Hartati sering menyindir keluarga saya. Dia juga sering memberi tekanan dengan cara melakukan konprensi pers di sekitar ruang kunjungan. Saya mengkhawatirkan nanti keluarga saya menjadi terpancing emosinya," ujarnya.
Amran pun kemudian meminta kepada majelis hakim untuk segera menyikapi permasalahan tersebut. Pasalnya, tindakan yang telah dilakukan kubu Hartati dan juga kerabatnya tersebut sudah keterlaluan.
Majelis hakim yang diketuai Gusrizal langsung merespon keluhan politisi dari Golkar tersebut. Hakim langsung menginstruksikan ketua Jaksa Penuntut Umum Supardi untuk mengkroscek permasalahan tersebut.
"Saya meminta kepada Jaksa Penuntut Umum untuk menyikapi hal tersebut. Karena JPU yang mempunyai kewenangan terhadap terdakwa selama di dalam penahanan," kata Gusrizal.