Kasus Anak Hatta Rajasa jadi Topik Hangat di Warung Kopi
Langit di atas Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, mendung pada Jumat (4/1/2013) siang.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langit di atas Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, mendung pada Jumat (4/1/2013) siang.
Sekitar pukul 14.00 WIB, akhirnya hujan pun turun membasahi pelataran parkir rumah sakit ternama di Jakarta itu.
Sejumlah warga dan pengendara memilih berteduh di depan kantor ataupun pertokoan yang ada di sepanjang Jalan Kyai Maja atau tepat di seberang RSPP.
Hujan deras disertai hembusan angin membuat cuaca di sekitar rumah sakit menjadi dingin. Namun, tidak demikian dengan yang ada di salah satu warung kopi depan rumah sakit tersebut.
Sebab, sejumlah warga yang tengah berteduh di warung itu tampak asyik membincangkan kasus yang sedang ramai diberitakan di media massa, yakni kasus kecelakaan putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amrullah, di tol Jagorawi pada Selasa (1/1/2013), dengan dua korban tewas.
Apalagi, diketahui anak menteri yang menjadi besan Presiden SBY itu tengah dirawat di rumah sakit yang ada di depan mereka.
"Anaknya menteri Jasa Raharja yang kemarin menabrak di (tol) Jagorawi kan dirawatnya di sini (RSPP). Kan yang menabrak mati dua orang," kata seorang pedagang sate saat memulai perbincangan di warung kopi itu.
"Bukan mas, nama bapaknya yang menteri itu namanya Hatta Rajasa," timpal seorang warga yang mendengar perkataan pedagang sate itu. Warga yang baru memeriksa urine dan pemeriksaan USG dari RSPP itu pun langsung tertawa.
"Iya nih, gimana sih lo. Lah wong yang mati juga dua orang yang ditabrak sama dia, bukan yang menabrak yang mati," sahut si pemilik warung kopi.
Warga yang baru dari RSPP itu pun langsung mengeluarkan dugaan-dugaannya tentang kasus kecelakaan anak sang menteri itu.
"Aneh ya, katanya kecepatan mobil dia waktu itu di atas 100 km/jam, kata polisi dia nggak pakai narkoba. Kalau saya sih, pakai," ujarnya.
Ia pun berkomentar perihal baku hantam yang terjadi antara sejumlah orang yang diduga suruhan dan polisi di kantor Hatta Rajasa pada Kamis (3/1/2013) kemarin.
"Bayangin aja, berapa preman yang turun lawan polisi kemarin. Masa' menteri contohin seperti itu. Kalau minta penjagaan aparat sih wajar, tapi ini malah nyuruh preman yang turun untuk ngusir yang demo, yang dilawan polisi juga lagi," ujar warga itu sembari meminum kopinya dan sesekali menarik dalam-dalam rokok kreteknya.
"Ini hukum karma juga bisa. Coba itu, emang uangnya dari mana bisa jutaan untuk bayar kamar rawat semalam di sini (RSPP)," timpal si pemilik warung kopi sembari menoleh ke arah rumah sakit di depannya.
Selain membincangkan kasus anak Hatta Rajasa, ketiga warga itu pun membicarakan topik hangat lainnya, seperti Lumpur Lapindo yang disebut jadi bencana alam, pencapresan, dipandang rendahnya bangsa Indonesia di mata negara-negara "importir" TKI seperti Malaysia, dan masalah korupsi.
"Pejabat sekarang yang benar cuma segelintir, yang agak benar cuma gubernur baru sekarang, Jokowi itu," kata warga yang baru periksa di RSPP itu.
KLIK JUGA: