Rasyid Rajasa Cemaskan Masa Depannya
Tak ada kabar selama beberapa waktu, keberadaan Rasyid dirawat akhirnya terungkap ke publik.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Tak ada kabar selama beberapa waktu, keberadaan Rasyid dirawat akhirnya terungkap ke publik. Anak bungsu Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, dirawat di sebuah kamar perawatan President Suite, nomor 538, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Pihak RSPP yang akhirnya menggelar jumpa pers soal keberadaan dan kondisi Rasyid pada Kamis (3/1/2013) pagi mengungkapkan, Rasyid datang ke rumah sakit pada Selasa (1/1/2013) sore sekira pukul 18.00 WIB.
Artinya, Rasyid datang berobat 12 jam pascamusibah tersebut. Pihak rumah sakit tidak memberitahukan siapa yang mengantar Rasyid ke rumah sakit. Alasan yang disampaikan pihak rumahsakit menyebut, dokter yang menangani memperhatikan siapa yang mengantar saat itu dan atas nama siapa Rasyid dirawat.
Pihak RSPP yang hanya menggelar konferensi pers sekitar 10 menit dan tak memberi kesempatan kepada media untuk mengajukan pertanyaan itu, menampilkan dr Abdul Haris Tri Prasetyo seorang dokter penyakit dalam (internis). Dokter ini yang mengaku menangani Rasyid saat pertama kali tiba di rumah sakit tersebut.
"Saya menangani pasien seorang laki-laki usia 21 tahun, datang ke RSPP tanggal 1 Januari 2013 sekitar pukul 18.00-19.00 WIB," ucap Haris.
Bagaimana kondisi Rasyid saat datang ke rumah sakit? Haris menyebut saat datang Rasyid mengeluhkan nyeri di perut, mual, muntah-muntah. Rasyid juga dilaporkan mengalami demam dan kondisi badan lemah.
Atas kondisi tersebut, Rasyid diputuskan menjalani rawat-inap. Pihak rumah sakit kemudian melakukan diagnosa secara menyeluruh atas kondisi tubuh yang dikeluhkan Rasyid.
"Setelah kami evaluasi, ternyata kami dapatkan suatu gangguan saluran pecernaan bagian atas, dengan kelemahan tubuh secara umum disertai suatu gangguan mental atau psikis.," ungkap Haris.
Pihak rumah sakit kemudian memutuskan, Rasyid yang dalam masa perawatan, ditangani oleh dua dokter spesialis sekaligus, dr Abdul Haris Tri Prasetyo sebagai dokter ahli penyakit dalam (internis) dan dr Endah Rona Wulan sebagai dokter ahli jiwa.
Mengapa Rasyid membutuhkan dokter ahli jiwa? Rupanya kecelakaan berdampak pada psikis Rasyid. Ia dilaporkan menunjukkan gejala depresi pascamusibah. Endah selaku dr Jiwa menjelaskan, apa yang diperlihatkan Rasyid saat ini menunjukan sebuah ketakutan.
"Ini ketakutan, kecemasan akan masa depan, dia juga sedang sekolah, mau ujian, kecemasan akan masa depan itu yang dialami. Kenapa harus dirawat, ini berpengaruh kepada fisiknya. Sangat berpengaruh kepada fisiknya. Sehingga memang perlu perawatan yang perlu kita evaluasi sampai kondisinya optimal," ungkap Endah.
Endah menjelaskan, apa yang terjadi kepada Rasyid saat ini merupakan hal yang biasa terjadi kepada setiap orang yang sudah mengalami atau menyaksikan sesuatu secara langsung yang membuatnya trauma.
"Hal ini biasa terjadi bagi orang yang mengalami atau menyaksikan trauma psikologis. Secara fisik juga ada gangguan makan, dan susah tidur," ungkap Endah
Kondisi psikis seperti itu, kata Endah, lebih mungkin terjadi pada orang seusia Rasyid. Pun, efek dari trauma yang dialami bisa berbeda-beda pada tiap pribadi. Itu bergantung pada beberapa faktor seperti lingkungan, pola asuh, atau genetik.
Meski begitu, Endah enggan menjelaskan lebih dalam soal kondisi Rasyid saat ini. Ia juga menolak membeberkan hasil pemeriksaan terhadap Rasyid.
"Psikodinamik setiap orang berbeda, perbedaan ini berdampak dari berbagai faktor, sehingga harus dirawat sampai optimal. Kami hanya memberi gejala-gejala saja, hasil diagnosisnya dirahasiakan," ujarnya. THERESIA F/ADI S/WAHYU