Rasyid Rajasa Masih Dijaga Ketat
Tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) masih terus merawat Rasyid Rajasa (22), putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) masih terus merawat Rasyid Rajasa (22), putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Rasyid, sudah lima hari dirawat di rumah sakit swasta tersebut sejak kecelakaan maut yang menimpanya pada Selasa (1/1/2013) lalu.
Rasyid ketika itu mengemudikan BMW X5 B 272 HR yang menabrak sebuah mobil Daihatsu Luxio hingga membuat dua orang tewas di ruas tol Jagorawi 3+350 KM. Polda Metro Jaya lalu menetapkan Rasyid sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut.
Namun, selama dirawat, Rasyid belum diperiksa aparat kepolisian lantaran mengalami stres pascakecelakaan. Pada Sabtu (5/1/2012) siang, Hatta Rajasa menggelar jumpa pers di RSPP terkait kondisi terakhir anaknya. Menurut Hatta, kondisi Rasyid masih belum memungkinkan.
Kasus yang menimpa Rasyid ini sempat mengundang tanda tanya publik lantaran perbedaan perlakuan yang dilakukan aparat kepolisian. Tidak seperti tersangka pada umumnya, Rasyid dirawat oleh tim kedokteran RSPP. Biasanya, tersangka dirawat oleh tim kedokteran Kepolisian atau di RS Bhayangkara Polri.
Pantauan Kompas.com, Rasyid dirawat di lantai 5 RSPP di sebuah ruang rawat inap dengan kelas Presidential Suite. Hanya ada sebuah lift yang berfungsi menuju lantai itu. Di bagian depan areal khusus Presidential Suite, terdapat sofa layaknya ruang tunggu. Siang hari, tampak seorang wanita muda menggunakan batik cokelat yang tampak tertunduk di lantai perawatan khusus itu.
Kondisi ruangan di lantai 5 tidak tampak mewah, bahkan cenderung suram lantaran kurang pencahayaan. Sama sekali tidak tampak petugas kepolisian yang beredar di lantai itu. Biasanya, untuk penjagaan seorang tersangka, setidaknya ada satu atau dua aparat kepolisian yang berjaga. Namun, hanya tiga petugas keamanan rumah sakit yang berjaga menggunakan safari cokelat.
Dua orang petugas keamanan langsung mendatangi wartawan yang saat itu ingin melihat kondisi pelayanan perawatan yang diterima Rasyid. Salah seorang di antaranya Bambang Haryanto langsung menanyakan tujuan setiap tamu yang datang sementara satu orang petugas terus berjaga di depan pintu.
"Maaf mau bertemu dengan siapa? Ada apa kok bisa sampai ke sini?" ujar Bambang. Saat ditanyakan tentang Rasyid Rajasa, petugas itu pun langsung menggiring wartawan ke bawah. Dengan nada tinggi, ia meminta agar lantai itu tidak dimasuki siapa pun kepada petugas di lantai dasar.
Kejanggalan kasus kecelakaan Rasyid terus menyeruak ke publik. Namun, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar semua prosedur yang dilakukan penyidik sudah sesuai dengan aturannya, termasuk soal diperbolehkannya Rasyid menggunakan dokter sendiri di luar dokter kepolisian.
Boy mengakui bahwa dokter kepolisian hanya memonitor perkembangan kesehatan Rasyid. Penanganan medis langsung tetap dilakukan tim dokter RSPP. "Tapi dokter kepolisian kan selalu monitor. Yang penting kami persilakan selama kepentingannya untuk kesehatan yang bersangkutan, dan proses hukum tetap jalan," ucap Boy.