SBY Membelakangi Anas Urbaningrum di Arena Rapimnas
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu (17/2/2013)
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu (17/2/2013), siang, sekitar pukul 12.45 WIB.
Kehadiran SBY di arena Rapimnas disambut sejumlah petinggi Partai Demokrat diantaranya Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Anggota Dewan Kehormatan Syarief Hasan, Ketua DPP Denny Kailimang, Wakil Ketua Umum Max Sopacua, dan beberapa petinggi Demokrat lainnya.
Anas menyambut SBY di lobi hotel begitu Presiden RI ini turun dari mobilnya. Anas sempat cipika-cipiki dengan SBY kemudian mendampingi SBY memasuki arena Rapimnas melewati karpet merah yang telah disediakan.
SBY yang tidak mengajak istrinya Ani Yudhoyono itu tampak tidak banyak bicara dengan Anas ketika melewati karpet merah menuju ruang Rapimnas di Puri Agung, Hotel Sahid.
SBY dan Anas berjalan beriringan. Bahkan SBY terlihat lebih sibuk berbincang dengan Denny Kailimang dan sempat membelakangi Anas Urbaningrum
Rapimnas digelar tertutup untuk media massa dan hanya boleh dihadiri para ketua DPC dan ketua DPD Demokrat seluruh Indonesia serta pengurus teras Partai Demokrat di pusat.
Dalam keterangannya Ibas mengatakan Rapimnas kali ini mengamanahkan para kader untuk terus melakukan penataan, penertiban dan konsolidasi partai.
Hal ini guna menanggapi segala tantangan dan cobaan PD yang terjadi akhir-akhir ini.
“Sebagai Partai yang dilahirkan nasionalis dan religius, Partai Demokrat memiliki komitmen untuk tetap terus menjadi Partai yang menyalurkan aspirasi masyarakat luas dalam hal membangun dan mensejahterakan rakyat," kata Ibas.
Putra Bungsu Presiden SBY itu mengatakan bahwa Partai Demokrat akan terus memegang teguh etika politik yang bersih, cerdas dan santun.
“Kami terus membuktikan tak ada tebang pilih yang terjadi dalam partai. Tak ada kompensasi khusus yang diberikan pada pelaku korupsi. Dan poin itu akan terus Kami jalankan," kata Ibas.