Mantan Ketua BPK Berikan Dukungan untuk Anas
Mantan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution mengaku merasa simpati dengan apa yang menimpa Anas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Anwar Nasution mengaku merasa simpati dengan apa yang menimpa mantan ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Ditemui setelah keluar dari kediaman Anas, di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (24/2/2012), Anwar mengaku datang menemui Anas sebagai sesama alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Dia itu teman saya, dia itu junior saya, saya menunjukkan simpati saja," kata Anwar.
Anwar mengaku sempat mengobrol dengan Anas selama sekitar 30 menit. Kata dia yang dibicarakan adalah hal seputar kesehatan, dan tidak membicarakan kasus hukum yang tengah menjerat Anas.
"Biar bagaimana pun juga dalam keadaan seperti ini kesehatan harus dijaga," ujar Anwar.
Menurutnya, Anas masih tampak tenang-tenang saja walau pun statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Orangnya kan sangat permisif, karena dia sudah pengalaman dari jamannya mahasiswa," katanya.
Kedatangan Anwar berbarengan dengan sejumlah politisi, antara lain Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa, Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura, Yudhi Chrisnandi. Anwar mengaku bersama Anas tidak membicarakan konsolidasi, dan kedatangannya tidak direncanakan bisa berbarengan.
"Saya kira tidak ada yang kita bicarakan mengenai itu (konsolidasi), dia kan tokoh juga, saya tidak paham itu apa yang mereka bicarakan itu," tambahnya.
Mengenai pidato kemunduran Anas di kantor DPP Demokrat Sabtu lalu (23/02), Anwar mengaku tidak paham karena dirinya bukanlah kader Demokrat. Namun ia meyakini selama sesi pertemuannya dengan Anas, sama sekali Anas tidak menceritakan lembaran baru seperti yang dijanjikan pada pidato kemundurannya.
*Silakan Klik Di Sini untuk berita Anas Urbaningrum Tersangka