TNI: Ada Tiga Kelompok GPK di Papua
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menggelar jumpa pers, terkait tewasnya delapan anggota TNI di Puncak Jaya, Papua.
Penulis: Adi Suhendi
- Terjadi penembakan dari berbagai penjuru.
- Pos TNI terdekat dan Pos Brimob membantu membalas tembakan dan mengejar.
- Satu anggota TNI meninggal dunia atas nama Pratu Wahyu Prabowo, dan satu anggota TNI mengalami luka tembak, atas nama (Danpos) Lettu Inf Reza Gita Armena.
- Penembak lari ke wilayah pegunungan.
2. Penyerangan terhadap prajurit TNI anggota Koramil Sinak Kodim 1714 Puncak Jaya, pukul 10.30 WIT di Sinak, Puncak Jaya, Papua.
Kronologi:
- 11 personel TNI berpakaian sipil dan tidak bersenjata, bergerak dari Koramil 1714-09 ke Bandara Sinak, untuk mengambil alat komunikasi yang baru dikirim dari Nabire dengan berjalan kaki.
- Saat tiba di Kampung Gigobak, rombongan diadang dan ditembak Gerakan Pengacau Keamanan (GPK).
- Setelah menembak, GPK lari ke arah sungai.
- Tujuh anggota TNI meninggal dunia, tiga warga sipil tewas, dan satu warga sipil terluka.
3. Jumat (22/2/2013). Penembakan Helikopter Super Puma HT-3318 TNI AU.
- Pukul 08.00 WIT, Super Puma milik TNI terbang dari Mulia ke Sinak untuk mengevakuasi korban anggota TNI dan sipil yang meninggal dunia, akibat diberondong tembakan GPK.
- Pukul 08.15 WIT, Super Puma mendarat di Sinak
- Tiba-tiba, dari arah rumah penduduk terlihat anggota OPM bersenjata dan menembaki helikopter.
- Akibatnya, satu kru pesawat atas nama Lettu Tek Amang Rosadi menderita luka-luka di tangan kiri, dan helikopter rusak ringan. (*)