Komisi III: Aparat Dibayar Malah Merusak Fasilitas Negara
Komisi III DPR RI menyesalkan peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri yang terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR RI menyesalkan peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri yang terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengatakan masalah tersebut harus cepat diselesaikan dengan baik.
"Jangan polsek dibakar, ini kan mengganggu kepentingan masyarakat. Sehingga kami berharap aparat atasan di TNI dan Mabes Polri bertindak dengan tegas," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Pasek mengatakan jika hal tersebut terus terjadi maka berapapun anggaran negara untuk pembangunan Polres tidak akan terpenuhi. Pasalnya, setiap ada masalah polsek dan polres akan dibakar.
"Begini teruskan sama saja tidak membantu pemerintah, sementara tugas aparat kan membantu pemerintah dan mengamankan aset-aset pemerintah," imbuhnya.
Pasek mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi I DPR untuk membahas masalah tersebut. Sebab, TNI merupakan mitra Komisi I DPR. "Ini tidak sehat, mereka aparat dan dibayar oleh negara tapi malah merusak fasilitas negara," imbuhnya.
Pasek juga mempertanyakan atasan masing-masing institusi karena menggunakan sistem komando. Seharusnya, kata Politisi Demokrat itu, atasan tersebut dapat mengendalikan anggotanya.
"Ini atasannya kita akan tanyakan juga, wong itu sistem komando. Berarti anak buah bergerak sendiri merusak layanan umumkan ini tidak pas. Boleh kita membela teman, tapi masalahnya apa. Kalau masalah person per person, tapi jangan merusak gitu dong," tukasnya.
Klik: