Politisi Demokrat Mulai Bermanuver Jelang KLB
Rapat bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa itu belum selesai namun Hayono sudah meninggalkan ruang rapat
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Hayono Isman, tampak tergesa-gesa meninggalkan ruang rapat Komisi I di gedung DPR RI Jakarta, Senin (11/3/2013), siang.
Rapat bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa itu belum selesai namun Hayono sudah meninggalkan ruang rapat.
Hayono menuju ke lantai 3 gedung Nusantara III DPR RI. Di sana Ketua DPR Marzuki Alie berkantor.
"Beliau (Hayono) menemui Pak Marzuki," kata seorang petugas keamanan DPR.
Entah apa yang dibicarakan namun pertemuan Hayono yang juga anggota Dewan Pembina Demokrat dengan Marzuki Alie Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat ini dilakukan di tengah gencarnya rencana Majelis Tinggi Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) memilih ketua umum yang baru pengganti Anas Urbaningrum.
Hayono satu dari sekian pendukung Marzuki Alie maju sebagai calon ketua umum Demokrat.
"Yah," kata Hayono ketika ditanya apakah masih mendukung Marzuki Alie.
Hayono menyebut kader Demokrat yang pantas dipilih jadi ketua umum adalah Marzuki Alie.
Dia menyebut calon ketua umum Demokrat harus berasal dari kader internal Demokrat.
Sebelumnya di tempat yang sama, politisi Demokrat lainnya Ramadhan Pohan menilai Marzuki Alie kurang tepat jadi ketua umum Demokrat.
"Marzuki Alie dari internal. Terus DPR gimana? Kalau Pak Anas meninggalkan kursi DPRnya. Mas Ibas juga meninggalkan kursi DPR," kata Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/3/2013).
Ramadhan tak lupa menyebut para jagoannya.
"Saya inginnya Pramono Edhie atau Gita Wirjawan," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Menurut dia tidak sulit bagi Gita Wirjawan dan Pramono Edhiw untuk menjadi calon ketua umum Demokrat.
"Yang penting memiliki KTA (kartu tanda anggota) Demokrat, otomatis bisa terpilih di Kongres," tuturnya.
Namun pendapat berbeda dikemukakan Hayono.
"Bisa saja orang luar bisa menjadi calon ketua umum tetapi tidak cukup dengan memiliki KtA (kartu tanda anggota) Demokrat. Harus pernah ikut pelatihan kader kepemimpinan di partai Program kepemimpinan di partai itu ada. Dan untuk apa program itu ada kalau tidak diikuti," kata Hayono.
Hayono Isman mengatakan kader Demokrat tidak ingin partai ini hanya digunakan untuk memuluskan calon presiden.
"Memimpin partai harus dengan cinta dan hati. Jangan memimpin partai untuk ambisi menjdi capres atau cawapres," kata Hayono.
Di tempat yang sama, politisi Demokrat lainnya Ruhut Sitompul mengatakan calon ketua umum Demokrat bisa dari eksternal partai.
Ruhut hanya menyebut satu nama jagoannya Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)TNI.
Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi menyambut baik banyaknya kader yang akan maju dalam Kongres Luar Biasa.
Sementara itu, Achsanul Qosasi, juga mendukung calon ketua umum dari internal partai.
"Saya menjagokan Marzuki Alie," tegasnya.