Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Biarkan Institusi Negara Diserang

penyerangan sebuah institusi negara oleh institusi negara lainnya tidak bisa dibiarkan

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-in Jangan Biarkan Institusi Negara Diserang
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Tantowi Yahya 

QUITO, TRIBUNNEWS.COM--Anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya menganggap, penyerangan sebuah institusi negara oleh institusi negara lainnya tidak bisa dibiarkan.

Kasus penyerangan kantor polres OKU oleh aparat TNI dan juga kasus penyerangan Lapas Sleman yang juga kuat diduga dilakukan oleh aparat TNI menurutnya harus ditangani serius dan tuntas.

Bila dibiarkan, Tantowi mengkhawatirkan kasus ini akan terus terjadi dan skalanya juga akan terus membesar.

“Hari ini baru kantor polres dan lapas yang diserang secara anarkis oleh aparat TNI. Kalau dibiarkan,bisa saja akan ada kantor-kantor lain yang lebih besar skalanya seperti polda atau mabes polri. Pelakunya bisa berkembang siapa saja. Kementrian, DPR termasuk Istana pun bisa diserang jika hal seperti ini dibiarkan dan terus berkembang tanpa penyelesaian,” ujar Tantowi yang ditemui di sela-sela disela-sela The 12th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly And Related Meetings di Quito, Equador, Senin (25/3/2013).

Selama ini menurut Tantowi jika pelakukanya anggota masyarakat, maka pelakunya akan diburu cepat. Namun, jika pelakunya aparatur negara menurut Politisi Partai Golkar ini malah tidak pernah terdengar.

”Saya kira sudah terbalik. Harusnya, kalau pelakunya aparatur negara, maka hukuman atau tindakan terhadap para pelaku ini harus dua kali lebih keras minimal dibandingkan dengan penduduk sipil,” tegasnya.

Para pimpinan lembaga negara yang harusnya bertanggungjawab, dianggapnya lembek dalam menyikapi persoalan serius seperti ini.
Pernyataan mereka, imbuhnya, seolah menyikap persoalan biasa atau businnes as usual saja.

Berita Rekomendasi

”Masyarakat jangan mengharap ada tindakan tegas terhadap pelaku dan pimpinan yang bertanggungjawab seperti pangdam sampai menkopolhukam, sementara pernyataan yang keluar saja sangat normatif seperti, “ kritik Tantowi Yahya.

Ia melihat, terjadinya hal ini penyebab lainnya,selain karena adanya kecemburuan terhadap institusi lain dan hilangnya kepercayaan terhadap lembaga hukum, juga karena para pelaku sudah kehilangan panuta.

”Jika tidak ditangani serius maka bisa berkembang dari yang tadinya dimulai atas aksi ketidakpuasan menjadi aksi kudeta jika dikaitkan dengan kondisi saat ini,” pungkas Tantowi Yahya

Selain itu himpitan hidup para anggota TNI juga bisa menjadi salah satu penyebab. Dirinya pun membayangkan gaji seorang anggota TNI yang lebih kecil dari gaji buruh umr Jakarta.

”Bagaimana dengan kondisi saat ini kita bisa mengharapkan anggota TNI bisa bekerja dengan baik karena terpenuhinya kebutuhannya,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas