Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Lapas Sleman Seharusnya Diantisipasi Sejak Lama

Peristiwa penyerangan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman seharusnya sudah diantisipasi sejak lama.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kasus Lapas Sleman Seharusnya Diantisipasi Sejak Lama
TRIBUn JOGYA
Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa penyerangan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman seharusnya sudah diantisipasi sejak lama. Demikian disampaikan pengamat militer asal LIPI  Jaleswari Pramodharwardani dalam Diskusi MPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (25/3/2013).

"Loyalitas di TNI sangat solid, ibarat dicolek satu semuanya ikut, ini wajib diantisipasi," kata Jaleswari.

Jaleswari pun mengatakan bahwa kasus awal tertusuknya anggota Kopassus di sebuah Cafe harusnya sudah diantisipasi kepolisian. Meskipun, katanya, untuk kasus penyerangan di Lapas belum dapat dituduhkan bahwa pelaku merupakan anggota Kopassus.

"Karena masih disidik, tapi seharusnya sudah diantisipasi baik TNI-Polri maupun Presiden," ujar Jaleswari.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ujarnya, tidak hanya membuat pernyataan kepada publik. Namun, mengecek kepada Panglima TNI dan Kapolri apakah sudah melakukan perintahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kasus itu sulit terungkap jika penyelidikan dilakukan TNI-Polri. "Masyarakat sulit mendapatkan fakta sesungguhnya. Akarnya dari mereka, kan dimulai tertusuknya anggota Kopassus. Langsung dan tidak langsung ada keterkaitan," ujarnya.

Ia pun meminta pengusutan itu dilakukan TPF (Tim Pencari Fakta) dimana TNI-Polri hanya menjadi bagian dalam keanggotaannya. "Yang dominan akademisi," katanya.

Berita Rekomendasi

Lukman juga mengaku khawatir saat mendengar ucapan Pangdam Dipenogoro yang menyatakan anggota Kopassus tidak melakukan hal itu.

"Saya khawatir ini siapa, mereka terlatih, ini luar biasa, kalau tidak terungkap lebih mengerikan. Jika tidak terungkap ini pelecehan terhadap hukum," ujarnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas