Jalankan Tugas Intelejen, Serka Heru Santoso Bukan 'Main' di Hugos Cafe
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjend Agus Sutomo menyatakan, Serka Heru Santoso sedang
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjend Agus Sutomo menyatakan, Serka Heru Santoso sedang menjalankan tugas intelijen, saat berada di Hugos Cafe, Yogyakarta.
Menurut Agus, almarhum Heru sedang mengumpulkan informasi untuk diserahkan dalam Rapat Koordinasi Intel Daerah (Rakominda) bersama intel dari Kodam, dan Korem setempat.
"Serka Heru itu orang intel. Di wilayah kan ada intel dari Kodam, Korim, jadi Kopassus karena posisinya di Jawa Tengah termasuk ke dalam komuniti intel itu, yang tergabung dalam Rakominda. Itu nanti informasinya dihimpun dan akan diserahkan. Jadi pada waktu itu dia sedang tugas, gak ada main-main," kata Agus usai mengikuti kegiatan bersih-bersih Kali Ciliwung di Lapangan Tembak Rama Shinta Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013).
Lebih lanjut Agus mengaku sedih kehilangan salah satu prajuritnya itu. Selain dikenal sebagai prajurit baik, Serka Heru juga dikenal sebagai prajurit yang berprestasi.
"Anaknya baik sekali, tidak pernah minum, termasuk prajurit yang berprestasi. Makanya di satu sisi saya sangat merasa kehilangan," lanjutnya.
Seperti diketahui pada di Hugos Cafe, Serka Heru dikeroyok hingga tewas oleh setidaknya empat orang yang kemudian dititipkan Polda Yogyakarta di Lapas Cebongan. Pada Sabtu 23 Maret lalu, 11 anggota pasukan elite Kopassus menyerang Lapas yang berada di daerah Sleman itu. Penyerangan ini menewaskan empat tahanan yang diketahui kemudian bernama Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan.
Sebelumnya TNI AD telah menunjuk sembilan perwira untuk melakukan investigasi penyerangan LP Cebongan. Tim ini dipimpin oleh Unggul, yang merupakan Wakil Komandan Pusat POM.
Menurutnya, motif tindakan karena rasa korsa terhadap Kopasus, terutama setelah rekan mereka Serka Heru Santoso dibunuh secara keji dan sadis oleh preman.