Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSI Sebut Publikasi OCCRP soal Jokowi Pemimpin Korup Sebagai Suara Barisan Sakit Hati

PSI menilai publikasi OCCRP soal Jokowi mencerminkan suara barisan sakit hati dan tidak move on dari Pilpres.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PSI Sebut Publikasi OCCRP soal Jokowi Pemimpin Korup Sebagai Suara Barisan Sakit Hati
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai publikasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam daftar pemimpin korup di dunia mencerminkan suara barisan sakit hati.

"Itu suara barisan sakit hati. Mereka yang belum bisa move on dari kekalahan di Pilpres. Ada jejak digital bahwa OCCRP membuka ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year sampai 5 Desember lalu. Jadi ada polling. Nah, barisan sakit hati itu yang memobilisasi suara," kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).

Baca juga: Sosok Pendiri OCCRP, Lembaga yang Memasukkan Jokowi Daftar Pemimpin Terkorup Dunia 2024

Jadi, lanjut Andy, secara metodologis terlihat publikasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

"Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias," lanjut mantan jurnalis ini.

Andy menegaskan Jokowi tidak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah.

Karena itu rilis OCCRP tidak berdasar sama sekali.

Berita Rekomendasi

Terakhir, PSI meminta OCCRP mencermati tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi ke Jokowi sampai akhir masa jabatan.

"Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi," pungkas Andy.

Nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk sebagai finalis pemimpin paling korup di dunia versi lembaga nonpemerintah Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Sambil tertawa, Jokowi sekaligus mempertanyakan bukti dari penilaian itu.

"Hehehe, ya terkorup, korup apa, yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa?" kata Jokowi di rumahnya, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (31/12/2024) dikutip dari Tribun Solo. 

Jokowi mengatakan, saat ini banyak framing jahat dan tudingan terhadap dirinya tanpa dilandasi bukti. 

"Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan," tutur Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas