Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UN NTT Tertunda Lagi, Hanura Nilai Sikap Mendikbud Memalukan

Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin mengaku kecewa atas tertundanya Ujian Nasional di Nusa Tenggara Timur.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in UN NTT Tertunda Lagi, Hanura Nilai Sikap Mendikbud Memalukan
Tribun Manado/Rizky Adriansyah
Sejumlah anggota TNI AU menjaga proses distribusi soal Ujian Nasional yang baru diturunkan dari pesawat Boeing 737 milik TNI-AU di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2013). Lamanya pengiriman soal di berbagai daerah di Indonesia Timur akibat lambatnya proses pencetakan mengkhawatirkan banyak pihak terutama para siswa peserta UN. (Tribun Manado/Rizky Adriansyah). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin mengaku kecewa atas tertundanya Ujian Nasional di Nusa Tenggara Timur. Ia mengatakan pelaksanaan UN yang tertunda menjadi tanggal 18 April 2013, kembali terhambat. Pasalnya bahan UN belum tiba di sekolah.

"Ini sangat amburadul manajemen pelaksanaan , pencetakan dan distribusinya, hebatnya lagi mendikbud justru mencari alasan tertunda berarti dapat memberi kesempatan anak-anak didik untuk mempunyai waktu untuk belajar," kata Saleh yang juga berasal dari Dapil NTT itu ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Menurut Saleh, pernyataan Mendikbud M.Nuh sangat memalukan dan tidak mau disalahkan. Padahal, mental dan psikologis peserta UN sudah jatuh akibat tertundanya ujian tersebut.

"Nah bagaimana mereka nanti dapat mengerjakan ujian dengan baik kalau hal seperti ini terus terjadi. Untuk itu sebaiknya mengundurkan diri dan tidak perlu mencari kambing hitam," imbuh Anggota Komisi V itu.

Saleh mengatakan pelaksanaan UN tahun ini amburadul yang dibuat tanpa perencanaan matang. Padahal UN bukanlah hal baru pelaksanaannya.

"Bisa dibayangkan NTT yang terdiri dari pulau-pulau sudah bahannya sudah terlambat eh begitu dikirimi bahan susulannya malah tambah berantakan , dapat dibayangkan bahan yg harus dikimkan ke kabupaten yang ada di pulau Flores malah dikirim ke Pulau Sumba , terus bahan yang harus dikirimkan ke kabupaten di Pulau Sumba malah dikirimkan ke Pulau Timor," tukasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas