TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ehud Eduard Kondologit atau akrab disapa Edo memastikan maju sebagai bakal calon legislatif DPR dari daerah pemilihan Papua. Edo pun mengaku memiliki strategi meyakinkan pemilih.

"Saya akan turun ke masyarakat dengan berjalan kaki. Metodenya seperti blusukan Pak Jokowi," ujar Edo kepada wartawan saat menghadiri acara diskusi di Rumah Kebangsaan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2013).

Bukan kali ini politisi PDI Perjuangan maju sebagai caleg untuk Senayan. Pada Pemilu Legislatif 2009 lalu, Edo yang mengaku baru kenal dan melek politik juga ikut tapi tak mendapatkan cukup suara.

Kini, Edo merasa yakin, sekian tahun mendapat gemblengan PDI P, semakin tahu bagaimana mendekati konstituen, mengorganisir acara dan sebagainya. Meski sebagai artis, Edo tetap diperlakukan sebagai kader.

Menurut Edo, memang masyarakat Papua dan Jakarta berbeda. Makanya, pendekatan tradisi akan digunakannya untuk mendapat suara pemilih, atau mengenalkan dirinya yang maju sebagai caleg.

"Kalau di Papua, masyarakat di sana itu suka berkumpul dan mengadakan mob. Istilahnya stand up comedy sambil makan pinang. Nah itu yang saya lakukan ketika turun dengan mereka," tutur Edo.

Satu hal yang diimpikan Edo saat ini, yaitu menjembatani jurang antara Papua dan Jakarta. Sebab banyak hal terjadi di Papua selama ini belum ditangani serius karena ada komunikasi yang putus.

"Akar permasalahan kesenjangan adalah ketidakadilan. Mohon maaf saja, mungkin kawan-kawan saya yang ada di DPR sekarang banyak urusan. Makanya saya mau maju," ujar Edo yang juga fungsionaris DPP PDI P Bidang Kebudayaan.