TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menurut Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, status sebagai selebriti yang menjadi anggota DPR, justru menjadi beban.

"Buat saya justru beban. Kami modal sosial seperti popularitas, sebenarnya hanya 10 persen. Enggak pengaruh banget. Kalau hanya andalkan popularitas, tidak akan terpilih. Ingat Pemilu 2009 kan? Banyak artis tidak lolos," ujar Eko yang berangkat dengan PAN di Dapil Jatim VIII (Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun).

"Menjadi artis tidak serta merta bisa terpilih. Yang paling penting adalah turun ke dapil. Tanpa itu, popularitas percuma," ujar Eko yang kini ditempatkan di Komisi X DPR, yang membidangi pendidikan dan olahraga.

Kepada Surya (Tribunnews.com Network) Eko menuturkan, dalam sebulan ia menyempatkan berkeliling ke dapilnya, dan berkomunikasi dengan konstituen.

"Sederhana saja, misalnya datang ke acara pengajian, kalau ada pesta panen juga datang," kata lelaki kelahiran Nganjuk.

Dengan cara seperti itu, Eko mengaku bisa menekan biaya kampanye. Seperti yang ia lakukan pada 2009, pada Pemilu 2014 nanti Eko hanya menyiapkan sekitar Rp 375 juta.

"Bahkan bisa lebih kecil, karena saya sekarang sudah punya jaringan. Dana paling besar untuk atribut seperti spanduk, baliho, umbul-umbul," paparnya. (*)