IJTI Kecam Penganiayaan Jurnalis Kompas TV oleh Geng Motor
Tingkat kejahatan geng motor dalam beberapa hari terakhir ini sudah sangat memprihatinkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Advokasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jakarta Raya Edi Winarto meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo secepatnya merumuskan kebijakan komando untuk menangani dan mencegah peningkatan kejahatan yang dilakukan kelompok geng motor.
Tingkat kejahatan geng motor dalam beberapa hari terakhir ini sudah sangat memprihatinkan. Satu anggota Brimob tewas dan tiga wartawan TV jadi korban penganiayaan.
"Saya harapkan Bapak Kapolri segera memerintahkan para komandan satuan di Polda dan Polres segera melakukan upaya preventif kejahatan, misalnya dengan mengirim reserse dan intelnya untuk menyusup ke kelompok geng motor untuk mencari tahu kenapa mereka beringas, apakah ada unsur masuknya miras atau narkoba di kalangan mereka," ujar Edi Winarto dalam siaran persnya, Minggu(12/5/2013).
Langkah kedua memecah kumpulan geng motor dengan strategi tertentu. Dan ketiga, mengajak dan mengedukasi kelompok geng motor agar tidak sering menjadi sumber kekerasan di kalangan masyarakat.
"Saya juga minta polisi bekerjasama dengan warga dimana tempat geng motor kumpul untuk menyadarkan mereka," ujar jurnalis Super TV ini.
Namun, lanjut Edi, kejahatan para pelaku anggota geng motor tetap harus diproses secara hukum.
"Karena mereka telah melakukan penganiayaan hingga tewasnya anggota polisi dan sebagian membuat wartawan terluka serius," kata Edi.
Pada kesempatan ini mewakili Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jakarta Raya, Edi Winarto menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam terhadap korban kekerasan geng motor Jurnalis Kompas TV bernama Harko Setiono.
"Kasusnya tetap harus diproses hukum yang berlaku, kami akan terus mendesak aparat kepolisian dan kami juga akan terus memantau bagaimana polisi menangani kejahatan geng motor yang sudah mulai meresahkan masyarakat ini," tegas Edi.
Sebagai insan jurnalis pengawasan kinerja aparat polisi akan dilakukan dengan tetap memantau berita-berita mengenai aksi geng motor dan keberhasilan polisi dalam mencegah aksi mereka.
Harko Setiono (24) menjadi korban penganiayaan geng motor di Jalan R.E. Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (15/5/2013) sekitar pukul 00.10 WIB. Usai mengeroyok, para pelaku melarikan diri.
Harko mengungkapkan, insiden itu terjadi usai ia meliput acara Jakarta Food Festival di Kelapa Gading sambil ditemani kekasihnya, Kaniya Nur Rahmi (22).
Keduanya kemudian hendak pulang dengan mengendarai motor Kawasaki Athlete B 3972 BDC melalui Jalan Sunter, Jakarta Utara. Di tengah jalan, korban pun bertemu geng motor.
Sebelumnya Anggota Brimob Sumatera Utara tewas dikeroyok kelompok gengt motor. Seorang Jurnalis Trans Tv di Makassar juga menjadi korban penganiayaan geng motor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.