Demokrat Tolak BK DPR Dibubarkan
Hal itu menanggapi desakan Sutan Bathoegana yang meminta pembubaran BK
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tidak setuju dengan pembubaran Badan Kehormatan (BK) DPR. Hal itu menanggapi desakan Sutan Bathoegana yang meminta pembubaran BK karena menganggapnya sebagai anggota dewan pembolos.
"Saya paling tidak suka ada masalah langsung dibubarkan. Kalau ada masalah dibicarakan," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Nurhayati mengatakan pihaknya akan memanggil anggota BK asal Demokrat Abdul Wahab Dalimunthe untuk mengetahui permasalahan data absensi tersebut.
"Saya yakin tidak ada masalah yang tidak bisa dibicarakan. Ini hanya masalah komunikasi saja. BK inikan terdiri dari fraksi-fraksi, jangan langsung hanya di salahkan lembaganya," kata Wakil Ketua Umum Demokrat itu.
Nurhayati mengatakan fraksi Demokrat mengadakan rapat pleno untuk membicarakan permasalahan absensi tersebut.
"Kami akan melakukan pleno fraksi dan akan membicarakan masalah abesnsi ini. PD selalu menegakkan kinerja, selalu kami ingatkan. Bahwa BK itu kan BK ada etika, jadi harus dijaga, jadi kalau ada apa-apa ya inikan untuk internal anggota," tuturnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Sutan Bhatoegana emosi. Pasalnya Badan Kehormatan (BK) menyebut namanya satu dari sekian anggota DPR yang malas ikut rapat di DPR.
"Bohong! Kasih saya, itu ndak ada. Itu bohong sama sekali," kata Sutan di JCC, Jakarta, Selasa (15/5/2013).
Sutan menantang BK membuktikan ucapannya. Jika perlu, kata dia, BK dibubarkan.
"Coba, coba catat, coba bawa. Bohong. Tidak ada. Coba mana? Saya akan komplain BK itu. Saya suruh bubar BK itu kalau Sutan Bathoegana ada yg absen saat itu, saya suruh bubar! Catat! Catat! Hayo!" kata Sutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.