Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud: PKS Mengaku Sajalah

Mahfud MD, mengimbau agar PKS segera mengakui semua kesalahan yang diperbuat kadernya terkait dengan dugaan korupsi impor daging sapi.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Mahfud: PKS Mengaku Sajalah
BANGKA POS/RESHA JUHARI
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengimbau agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera mengakui semua kesalahan yang diperbuat kadernya terkait dengan dugaan korupsi impor daging sapi.

Menurut Mahfud, status tersangka yang diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak main-main karena KPK pasti memiliki alat bukti yang lengkap.

"Dulu saya pernah menyarankan kalau KPK itu sudah menjadikan seseorang sebagai tersangka lebih baik segera mengaku. Karena KPK kalau menetapkan tersangka, buktinya bukan hanya satu tapi dua. KPK itu sudah punya bukti berbulan-bulan sebelumnya dikuntit. Ada rekaman suaranya, ada rekaman fotonya, dalam pertemuan siapa yang hadir, pembicarannya apa," ujar Mahfud di Gedung Joeang, Jakarta, Sabtu (25/5/2013).

Mahfud pun menilai PKS tidak perlu ngotot karena semua akan terbongkar di pengadilan. Bahkan, kata dia, pembicaraan-pembicaraan memalukan pun menjadi terungkap ke publik karena rekaman pembicaraan harus dibuka di pengadilan.

"Seperti kemarin kan tidak ngaku, lalu disetel (rekaman) di pengadilan lalu ngaku. Bahkan yang disetel di pengadilan bukan soal impor daging, tapi juga pembicaraan soal wanita, soal dikirim fustun dan macam-macam gitu kan?" kata bekas menteri pertahanan itu.

Menurut Mahfud, PKS tidak perlu malu mengakui ada kadernya yang kena korupsi karena semua partai politik sama saja.

BERITA REKOMENDASI

"Tidak usah malu, sekarang ini tidak ada partai baik atau jelek. Semua partai ada baik dan ada jeleknya. Di partai yang katanya islam, koruptornya banyak, walau kyai-nya banyak. Di partai tidak Islam, koruptornya banyak tapi disitu ada ulama-ulama dan ahli agamanya. Jadi tidak ada partai yang benar-benar baik dan tidak ada yang jelek sendirian," tukas pria yang bersedia dicalonkan menjadi presiden itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas