Kalah di Pilkada Bali, Megawati Panggil Tujuh Bupati PDIP
Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan mengakui adanya perbedaan penanganan dalam Pilkada Bali dan Jawa Tengah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan mengakui adanya perbedaan penanganan dalam Pilkada Bali dan Jawa Tengah. Diketahui, pasangan PDIP di Pilkada Bali yakni AA Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) kalah.
"Mungkin menurut dugaan saya memang beda pola penanganannya. Kami terlalu over confident. 7 bupati dari 9 kabupaten kota," kata Trimedya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Ketua BK DPR itu mengaku tidak menyangka adanya permainan dalam penyelenggaraan pemilu. Mereka juga kaget dengan jumlah polisi yang menjaga pengamanan Pilkada Bali sangat banyak.
"Kami kaget banyak polisi dikirim ke Bali, kita pertanyakan ke Kapolda Bali dan Kapolri," tuturnya.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, kata Trimedya, mengaku kecewa. Karena tidak menyangka di 7 kabupaten kalah. "Itu saya kira terlalu ove confident beda dengan Jateng yang habis-habisan. Itu (di Bali) kayakny over confident. 9 kabupaten 7 bupati. Itu kantung-kantung yang gemuk misalnya Buleleng dan Tabanan," katanya.
Trimedya juga mengatakan Megawati langsung memanggi 7 bupati yang ada di Bali untuk membahas kekalahan di Pilkada tersebut. "Isi pembicaraannya saya enggak tahu. Yang jelas itu sudah bisa kita tangkap, kalau sampai dipanggil khusus 7 bupati itu, itu yang agak beda," katanya.
Anggota Komisi III itu menegaskan pihaknya akan melakukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi. Rencananya pekan depan akan diajukan gugatan tersebut.
"Kumpulin bukti dulu biar kuat. Kumpulin dengan tim hukum DPD," kata Trimedya.