Yudi Setiawan Akui Kenal Fathanah-LHI dan Sering Bahas Proyek Pertanian
Pemeriksaan itu dilakukan untuk menguak hubungan antara Fathanah dan Luthfi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Yudi Setiawan, Direktur PT Cipta Inti Parmindo belakangan terus disebut-sebut terkait kasus suap impor daging sapi yang melibatkan eks presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah.
KPK pun sudah melakukan pemeriksaan pada pengusaha Yudi Setiawan terkait kasus Luthfi Hasan. Pemeriksaan itu dilakukan untuk menguak hubungan antara Fathanah dan Luthfi.
Sosok Yudi memang selalu dikait-kaitkan dengan nama Luthfi Hasan dan Fathanah, Dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV di Banjarmasin terkuak bahwa Yudi mengenal kedua orang tersebut saat berkenalan dengan Direktur PT Radina Bioadicita adalah Denny Pramudia Adiningrat yang tak lain suami dari Elda Devianne, tersangka kasus suap impor daging sapi.
"Ya semua dari Denny karena Denny menyampaikan ada
orang ini yang bisa dan eksis lagi di pertanian, si Fathanah,sebelumnya sih saya belum kenal, itu sekitar bulan Mei ya," kata Yudi, Rabu(29/5/2013) malam.
Denny Adiningrat menurut Yudi adalah mantan karyawannya saat berada di PT Citra Tran Abadi dan berkantor di kawasan Cipaku. Figur Denny kata Yudi memang dikenalnya sebagai orang yang paham betul mengenai proyek-proyek yang berkaitan dengan pertanian.
"Jadi sempat beberapa lama itu ya bekerja di saya, dia memang tugasnya hanya melakukan untuk cek project-project khususnya hubungan dengan pertanian," katanya.
Awal perkenalan itu pun berlanjut, dan sampai di bulan Oktober, ketika itu Yudi berkenalan dengan Luthfi Hasan Ishaaq dan pertemuan antara keduanya bersama Fathanah menjadi semakin intens.
"Sampai di bulan Oktober atau September lah ya rata-rata sekitar seminggu atau sepuluh hari sekali ketemu sama LHI tentunya ada Fathanah,"ujar Yudi.
Dalam perjumpaan ketiga orang tersebut kerap membicarakan proyek-proyek pertanian yang memang sudah dibahas sebelumnya. Karena diakui Yudi, tema pertanian memang sangat ia sukai.
"Kalau untuk event-event tidak ada, cuma, sehubungan dengan rencana yang sudah direncanakan ke depan yang ada hubungan dengan pertanian, kesejahteraan itu yang kita bahas terus dengan harapan pak menteri terkait swasembada beras, gula daging dan segala macam ya kira-kira begitu. Karena hanya hubungannya dengan petani dan pertanian saya tertarik," kata Yudi.
Untuk diketahui, Yudi Setiawan (31) yang oleh polisi sempat disebut sebagai salah satu direksi Bank Kalsel dan Bank Jatim, saat ini masih ditahan di Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.
Penyidik Polda Kalsel menetapkan Yudi, Direktur PT Cipta Inti Parmindo, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat peraga dan sarana penunjang pendidikan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tahun 2011.
Berdasarkan perhitungan BPKP, kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus itu Rp 1,02 miliar dari total nilai pagu proyek Rp 2,639 miliar.
Yudi diduga melakukan manipulasi dalam lelang di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala. Modusnya dengan cara memalsukan laporan akuntan independen (dokumen pendukung terkait laporan akuntansi keuangan).
Sebelum menangkap Yudi yang tinggal di Klampis Regency No 25 Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Polda Kalsel lebih dulu menangkap seorang yang diduga anak buah Yudi, yakni Salim Alatas di Surabaya.
Salim memenangkan lelang pada Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala dengan menggunakan nama CV Karunia Baru. Salim pun kini masih menjalani perpanjangan penahanan kedua di Polda Kalsel.
Polda Kalsel juga mendapat laporan dari Polda Jatim jika Yudi ini juga merupakan tersangka kredit macet Bank Jatim. Yudi juga menggunakan rekening Bank Jatim untuk transaksi dalam lelang di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala.
Yudi juga disebut-sebut mengetahui secara persis masalah BJB, Bank Jatim, dan Bank Kalimantan.