Wasiat Taufiq Kiemas: Tahun Depan Ultah Pancasila Digelar di Parapat
Taufiq Kiemas berpesan agar 1 Juni 2014 tahun depan, ultah Pancasila digelar di Parapat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kepada saya, Almarhum sempat berpesan agar pada tahun depan, 1 Juni 2014, acara serupa bisa diselenggarakan di Parapat, tempat dimana Bung Karno pernah diasingkan."
Pesan inilah yang masih terkenang kuat di dalam sanubari Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR, Martin Hutabarat dari Taufiq Kiemas pada upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni, dan peresmian Patung Bung Karno di Ende 1 Juni 2013 lalu.
"Rencana acara di Parapat ini, Almarhum dan saya sempat mengutarakannya kepada Wapres Boediono di tempat upacara," kenang Martin lagi kepada Tribunnews.com, Minggu (9/6/2013).
Di Ende pun, Taufiq Kiemas berpesan, agar pimpinan Fraksi di MPR meneruskan Empat Pilar.
Martin katakan, tidak seorang pun yang berfirasat buruk ketika Alm Taufiq Kiemas menyampai kan pesannya agar Pimpinan-pimpinan Fraksi MPR meneruskan Sosialisasi Empat Pilar.
"Pesan ini diutarakan Alm sewaktu bersama-sama menunggu kedatangan Wapres Boediono di rumah jabatan Bupati Ende," kenangnya.
"Pak Taufik banyak bicara waktu itu kepada kami anggota rombongannya, mengutarakan kegembiraannya terhadap besarnya perhatian masyarakat sekarang pada Sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan oleh MPR dalam 3 tahun terakhir ini," tambahnya.
Kebahagiaannya semakin bertambah karena seluruh Fraksi-fraksi di MPR sangat kompak dan konsern sekali terhadap NKRI ini.
Pada saat menyampaikan sambutan sebagai Ketua MPR ditempat upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni, dan peresmian Patung Bung Karno di Ende 1 Juni 2013, imbuhnya, Taufiq Kiemas dengan bahagianya mengatakan, pimpinan Fraksi begitu kompaknya di MPR. "Sehingga kami hanya mengenal satu Fraksi saja di MPR yakni Fraksi 4 Pilar," kisahnya.
Selesai acara di Lapangan Pancasila Ende, Almarhum kemudian ikut acara peringatan Harlah Pancasila di Stasiun RRI Ende. Meskipun kami sudah mengingatkan agar tidak usah ikut, sebab ada Wakil Ketua lain yang bisa mewakilinya. Tapi Taufiq Kiemas berkeras ikut karena ingin melihat tonil berjudul Dokter Syaitan, yang naskahnya ditulis sendiri oleh Bung Karno sewaktu ditahan hampir 5 tahun di Ende.
Sepulangnya dari Ende seminggu yang lalu, Martin tidak sempat bertemu lagi sampai berita duka ini diketahui.
"Seorang Tokoh Besar yg sangat konsern terhadap NKRI dan Pancasila telah pergi mendahului kita. Selamat jalan Kakak dan Sahabat yang baik," ucap Martin Hutabarat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.