Tewasnya Abu Roban Diduga Picu Perlawanan Teroris Terhadap Polisi
Tewasnya pentolan teroris penyandang dana Abu Roban di Kendal, Jawa Tengah diduga memicu perlawanan teroris
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Tewasnya pentolan teroris penyandang dana Abu Roban alias Bambang Nangka di Kendal, Jawa Tengah diduga memicu perlawanan teroris kelompok Poso.
Pascaditembaknya Abu Roban oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu langsung disusul aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso. Begitu juga dengan saat akan menangkap Nudin alias Bondan di Jalan Pulau Irian, Poso Kota, terjadi perlawanan terhadap petugas. Nudin diketahui sebagai kelompok Abu Roban yang kerap kali memberikan bantuan dana terhadap kelompok teroris Poso pimpinan Santoso.
"Keterkaitan tersangka (Nudin) dengan kasus yang ada sesuai data yang kita miliki, tersangka terlibat aksi teror di Poso, terlibat fa'i bersama Abu Roban yang sudah dilumpuhkan di Jawa Tengah dan penyuplai kegiatan yang dilakukan Santoso yang masih DPO. Ini masih dikembangkan," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).
Nudin pun mencari dukungan logistik untuk Kelompok Santoso dan juga kelompok Asmar atau Roy atau kelompok Bima.
"Ini terus dikembangkan, baik dari jaringannya, Densus, dan Polda Sulawesi Tengah," katanya.
Abu Roban diketahui merupakan pentolan teroris spesialis pencari dana untuk aksi terorisme. Ia memberikan perbantuan dana kepada kelompok teroris di Poso, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Kepolisian melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris bernama Nudin alias Bondan di Jalan Pulau Irian, Poso Kota, Senin (10/6/2013) sekitar pukul 16.00 WITA.
Terang Agus penangkapan dilakukan saat terduga teroris tersebut keluar dari Kayamayang menuju ke Jalan Irian. Aanggota berupaya melakukan penangkapan terhadap pelaku, namun pelaku melawan dan menabrak kendaraan di depannya dan mengeluarkan senjata api.
Karena melawan dan tidak menutup kemungkinan akan membahayakan orang lain termasuk petugas, akhirnya petugas berusaha melumpuhkan dengan cara memberikan tembakan. Akibat peristiwa tersebut, Nudin meninggal dunia diterjang timah panas petugas.
Dari peristiwa tersebut, kepolisian berhasil menyita satu buah senjata api pistol berikut enam butir pelurunya dan jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu.