Apresiasi Korban Kecelakaan, Korlantas Beri Penghargaan pada Shinta Wahid
Dalam acara Malam Apresiasi Korban Kecelakaan dan menyambut HUT Bhayangkara ke 67, Korlantas Polri memberikan
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam acara Malam Apresiasi Korban Kecelakaan dan menyambut HUT Bhayangkara ke 67, Korlantas Polri memberikan penghargaan pada
para korban kecelakaan lalu lintas, salah satunya pada Shinta Nuriyah Wahid, Istri dari Almarhum Gus Dur.
Selain itu, korlantas juga memberikan penghargaan bagi mereka yang berjasa menyuarakan keselamatan berlalulintas secara terus menerus, dan tidak pernah menyerah untuk mewujudkannya.
Di acara yang digelar di Aula gedung NTMC MT Haryono ini, Shinta juga memberikan kesaksiannya sebagai korban kecelakaan lalu lintas. Pasalnya akibat kecelakaan, tubuhnya sempat lumpuh, dan terbaring di rumah sakit selama tiga bulan.
Meski keadaannya seperti itu, namun dia tidak menyerah pada keadaan, bahkan ibu empat anak ini, mampu menyelesaikan kuliah S2-nya di Universitas Indonesia.
“Apa yang dilakukan ibu Shinta patut dicontoh, beliau tidak menyerah pada keadaan dan terus mengingatkan masyarakat agar tertib dalam berlalulintas. Hal ini terus disampaikannya dalam berbagai kegiatan yang melibatkan dirinya," ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs Pudji Hartanto, dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (20/6/2013)
Menurut Pudji, Shinta telah memberikan inspirasi bagi korban kecelakaan untuk tidak menyerah melanjutkan hidup. Sekaligus juga mengingatkan orang lain agar tidak menjadi korban kecelakaan lalu lintas seperti dirinya.
Dan atas dasar itulah, Korlantas Polri memberikan apresiasi dengan memberikan anugerah pelopor keselamatan lalu lintas kepada Shinta Nuriyah Wahid.
Atas penghargaan itu, Shinta merasa terharu atas penghargaan yang diterima. Ia juga mengaku tidak akan lelah mengingatkan keluarga, orang terdekat, hingga masyarakat yang ditemuinya dalam berbagai kegiatan di seluruh Indonesia, untuk terus menggemakan keselamatan berlalulintas.
"Dari data yang saya baca, sungguh mengerikan, setiap jam ada 3 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, bisa dibayangkan berapa jumlah kematian orang Indonesia akibat kecelakaan lalu lintas?. Kita harus selalu mengampanyekan keselamatan berlalulintas," ungkap Shinta.
Shinta juga berpesan pada para korban kecelakaan, agar tetap memiliki semangat hidup untuk meraih masa depan. "Percayalah, meski sempat terpuruk, saya tidak menyerah pada keadaan, saat saya mengalami kecelakaan 14 Maret 1993 lalu," kata Shinta.
Selain memberikan penghargaan pada individu, saat malam apresiasi Korlantas juga memberikan anugerah pada perusahaan bus, perusahaan taksi, perusahaan yang memiliki banyak karyawan dan minim kecelakaan lalu lintas, lembaga swadaya masyarakat, para pelopor keselamatan, dan penyematan pin keselamatan untuk insan media, cetak maupun elektronik.
Penghargaan juga diberikan pada Jasa Rahardja dan kepada pengarang lagu Pelopor Keselamatan Brigjen Tjiondro Kirono serta Iptu Rusmana. Dan yang paling menarik adalah penganugerahan pelopor keselamatan kepada satuan kerja TNI yang miliki zero accident atau terminim korban laka lantas.