Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi: Pencuri Mengira Truk Berisi Dinamit Bawa Bahan Makanan

Kepolisian menduga bahwa pelaku pencurian bukan teroris

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Polisi: Pencuri Mengira Truk Berisi Dinamit Bawa Bahan Makanan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, memberikan keterangan kepada wartawan terkait penggerebekan terhadap terduga teroris di berbagai tempat di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2013). Terdapat 20 orang yang berhasil ditangkap dalam operasi penggerebekan, 7 orang tewas dan 13 orang lainnya ditangkap hidup-hidup. Penangkapan terduga teroris tersebut berawal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, kemudian berkembang ke wilayah Bandung, Batang, dan Kebumen, Jawa Tengah. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Laporan Wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menurunkan tim Densus 88 Antiteror Polri untuk memburu pelaku pencurian 250 batang dinamit milik PT Multi Nitroma Kimia (PT MNK).

Kepolisian menduga bahwa pelaku pencurian bukan teroris, tetapi penjahat pyang bisa melakukan pencurian terhadap truk-truk yang lewat. Kebetulan truk tersebut masuk dalam jalur bajing loncat.

Dua truk secara beriringan berangkat dari kalijati, Subang, Jawa Barat menuju gerbang tol Sadang, Purwakarta.

Kemudian truk tersebut masuk tol Sadang dan masuk tol Cikampek sampai akhirnya tiba di Bogor.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan kemungkinan penjahat yang mencuri 250 dinamit tersebut tidak mengetahui bahwa barang yang dicurinya merupakan bahan peledak.

“Bisa saja orang berpikir bila yang diangkut truk tersebut makanan, tapi ternyata barang tersebut bukan bahan makanan, tapi bahan ini tidak bermanfaat,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013).

Berita Rekomendasi

Melihat rute yang digunakan, Boy tidak menampik bahwa ada jalur-jalur rawan bajing loncat. Apalagi truk penganguk bahan peledak tersebut sempat berhenti lama karena mengalami kempes ban sehingga harus menggantinya kemudain baru melanjutkan perjalanan.

“Bisa ada titik-titik kerawanan (bajing loncat). Bisa saja dilakukan saat mobil melaju dengan lambat atau di daerah-daerah dalam kondisi macet, tempat SPBU, saat mobil akan bergerak belum berlari cepat, kemungkinan itu bisa saja terjadi, kita telusuri, termasuk mobil pecah ban dan itu cukup lama berhenti, itu waktu yang didalami kemungkinan pencurian terjadi,” ungkap Boy.

Sebelumnya, 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat. Hilangnya bahan peledak tersebut dimulai dengan diangkutnya amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 000 kilogram, dan detonator listrik 4 000 biji dari gudang PT Multi Nitroma Kimia (PT MNK) dari Subang Jawa Barat ke gudang PT Batu Sarana Persada (PT BSP) yang berada di Bogor, Jawa Barat,  Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.

Ternyata bahan peledak tersebut tidak langsung dibawa ke Bogor, tetapi truk terlebih dahulu membawa bahan peledak ke Gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Pengangkutan bahan peledak dari Subang dilakukan dua kali ke Marunda, dua truk lebih dahulu berangkat ke Marunda, kemudian baru dua truk lagi berangkat ke Maunda.

Setelah semua berkumpul di Marunda kemudian empat truk pengangkut bahan peledak tersebut berangkat ke Bogor melalui jalur tol Jagorawi secara konvoi.

Setibanya di Bogor tempat gudang PT BSP, Kamis (27/8/2013) pagi kemudian barang diturunkan dan dihitung ternyata ada kekurangan dua dus dinamit yang berisi 250 batang dinamit seberat 50 kilogram.

Terlihat pada truk yang mengangkut barang tersebut yang kebetulan berada paling belakangan ada sobekan terpal sepanjang kurang lebih satu meter. Diduga barang tersebut dicuri dengan cara merobek terpal penutup bak truk sebelum diambil barangnya. 

Saat ini tim gabungan Polres Bogor, Polda Jabar, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri tengah menyelidiki hilangnya 250 dinamit aktif tersebut. Hilangnya 2 dus dinamit seberat 50 kilogram tersebut diketahui sekitar pukul 07.30, Kamis (27/6/2013).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas