Sosiolog UNJ: Ciri Orang Berilmu Bisa Mengendalikan Emosi
Dialog antara sosiolog UI Profesor Thamrin Amal Tomagola dengan Juru Bicara FPI Munarman, sangat disesalkan.
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dialog antara sosiolog UI Profesor Thamrin Amal Tomagola dengan Juru Bicara FPI Munarman, sangat disesalkan.
Sebab, kejadian penyiraman air oleh Munarman kepada Thamrin, menunjukkan sikap Juru Bicara FPI tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Kalau terjadi perbedaan pandangan, ciri orang berilmu mengendalikan emosinya," kata Sosiolog UNJ Musni Umar ketika dihubungi, Jumat (27/6/2013).
Musni mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Ia berharap itu merupakan tindakan pertama dan terakhir kalinya.
"Ini kan berada di forum terbuka, disaksikan masyarakat, harusnya memberi teladan," ujar Musni.
Musni memaparkan, meskipun ada perbedaan pandangan dalam suatu dialog, tapi emosi seseorang harus diredam.
"Jangan lagi terulang, kita membuat talkshow agar makin dewasa. Tokoh harus memberi contoh baik, kalau tidak masyarakat akan mengikuti," tuturnya.
Pagi ini, Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat menjadi narasumber di TVOne.
Prof Thamrin menjadi narasumber bersama Juru Bicara FPI Munarman dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Boy Rafli Amar.
Acara dialog pagi ini khusus membicarakan mengenai sikap Polri yang melarang ormas untuk melakukan sweeping selama Bulan Ramadan.
Munarman, menurut Prof Tamrin, menganggap dirinya telah melakukan analisa yang ngawur. Perdebatan kemudian terjadi. Prof Tamrin memaparkan, Munarman mempertanyakan apa hubungannya penghargaan yang diterima Presiden SBY, yang kemudian ia jawab itu dapat dikaitkan dengan kehadiran negara dalam melindungi warganya.
Prof Tamrin mengungkapkan, dalam acara itu analisanya selalu dianggap menyudutkan. Namun, Prof Thamrin membantah, dan menjelaskan dalam dialog tersebut dirinya sama sekali tidak menyebut ormas manapun. Kejadian tidak mengenakkan kemudian terjadi, Munarman menyiram air ke Profesor Tamrin.
"Dia siram air yang baru dia minum ke saya. Saya diam dan tak mau melakukan balasan apapun. Tapi, saya tetap memberikan argumen saja," ujar Thamrin kepada Tribunnews.com.
Dialog itu pun akhirnya dihentikan. Prof Tamrin memastikan kembali, bahwa ia tidak akan melakukan laporan ke Polri atas kejadian ini. Ia hanya meminta kepada Polri untuk bertindak atas kejadian itu. (*)