Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanura Dinilai Telalu Jumawa Usung Wiranto-Hary Tanoe

Terlalu prematur Partai Hanura mengusung Ketua Umum Hanura Wiranto-Hary Tanoesoedibjo dalam Pilpres 2014.

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Hanura Dinilai Telalu Jumawa Usung Wiranto-Hary Tanoe
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (dua kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Hanura Hary Tanoesoedibjo (dua kanan). menyerahkan daftar caleg sementara kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Said Salahuddin, pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (SIGMA) menilai, terlalu prematur Partai Hanura mengusung Ketua Umum Hanura Wiranto-Hary Tanoesoedibjo dalam Pilpres 2014.

Menurut Said, langkah itu terlalu jumawa jika dilihat dari perolehan suara Partai Hanura.

"Hanura terlalu jumawa mengusung capres dan cawapres dari internal partai. Sedangkan Presidential Treshold (PT) Hanura di bawah 20 persen," kata Said di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Said menuturkan, pada Pemilu 2004, presiden dan wakil presiden terpilih bukan berasal dari satu partai yang sama.

Said menilai, langkah Hanura yang akan mengumumkan duet Wiranto-Hary Tanoe adalah wacana untuk mendapatkan respons masyarakat.

"Mungkin dengan adanya wacana pengusungan Wiranto-Hary Tanoe, tim dari Hanura dapat membuat kajian politis," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ada permintaan dari daerah yang menginginkan Wiranto-Hary Tanoe menjadi capres dan cawapres pada Pilpres 2014. Itu diungkapkan Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin.

Berita Rekomendasi

"Kami melihat pasangan ini cukup ideal, serasi, dan saling menunjang serta melengkapi jika ditinjau dari berbagai sudut pandang manapun," tutur Saleh.

Dengan demikian, pihaknya akan melihat hingga Selasa (2/7/2013) besok, karena Hanura masih dalam pelaksanaan pembekalan caleg DPR yang dihadiri semua Ketua DPD dan pengurus BPH DPP.

"Jadi, dapat diambil keputusan untuk itu, dan kami akan mendesak agar permintaan ini dikukuhkan menjadi pasangan capres-cawapres, agar para kader di daerah dapat bekerja lebih keras guna mencapai target yang diinginkan," papar Saleh. (*)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas