Pengusaha Muda Cabut Badik di Depan Wakapolri
Raja menyebut insiden menegangkan itu dengan kata "dinamika" di institusi pengambilan keputusan tertinggi organisasi itu
TRIBUNNEWS.COM - M Sabil Deppu (32), seorang pengusaha muda yang tergabung di BPC Hipmi Makassar, nekat mencabut sebilah badik, senjata tajam khas Bugis-Makassar, di depan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna, di Legend Coffee Shop, Grand Clarion Hotel, Jl AP Pettarani Makassar, Selasa (2/7/2013) tadi malam.
Belum diketahui, motif pemuda berkulit putih ini mencabut badik. Namun dari sejumlah keterangan yang dihimpun Tribun Timur (Tribunnews.com Network) di arena musda, tadi malam, Sabil tegang menyusul ketatnya perebutan suara dua calon Ketua Hipmi Sulsel.
Hingga pukul 23.30 wita, semalam, Sabil masih diamankan di Mapolsek Tamalate, Makassar. "Kami masih selidiki motifnya," kata Kapolsek Tamalate Kompol M Suaib, di Mapolsek.
Wakapolri Komjen Nanan Sukarna datang ke Makassar dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Jenderal bintang tiga yang tahun ini memasuki masa purnawirawan, menginap di hotel yang sama.
Di Makassar, Nanan menghadiri pengukuhan Ilham Arief Sirajuddin sebagai Ketua HDCI Chapter Makassar. Acaranya juga kebetulan di Clarion, namun di ruang berbeda.
Insiden mengejutkan terjadi hanya sekitar 20 menit sebelum seremoni pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XIII Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel di Grand Clarion Hotel, Makassar, Selasa (2/72013) tadi malam.
Wakapolri mendekat ke venue musda Hipmi atas ajakan Ketua Umum BPP Hipmi, Raja Sapta Oktohari (RSO). Di Jakarta. RSO yang juga pecinta motor gede ini, memang terbilang dekat dengan Nanan.
Kisah pencabutan badik itu, terjadi saat terjadi ketegangan diantara peserta pemilih ketua Hipmi Sulsel. Di saat bersamaan, Wakapolri yang mengenakan kemeja putih berlambang Harley Davidson, melintas dekat sekelompok panitia dan peserta musda.
"Kami dengar-dengar, Sabil ini mencabut badik karena ada yang mencoba mengganggu kakaknya," kata seorang peserta musda Hipmi yang minta identitasnya disamarkan.
Raja sendiri menyebut insiden menegangkan itu dengan kata "dinamika" di institusi pengambilan keputusan tertinggi organisasi itu. "Biasa lah itu, dalam momen pemilihan," kata putra sulung pengusaha kelahiran Sulsel Oesman Sapta Odang ini, kepada wartawan.
Meski demikian, RSO tak menjamin jika ada pihak yang ingin mencederai oraganisasi ini. "Itu saya tak jamin," katanya.(cr6/ziz/cha)