Sebelum Rusuh, Anton Medan Sudah Sampaikan Gejolak Tanjung Gusta
Mantan narapidana Anton Medan mengaku telah memberikan informasi adanya gejolak di Lapas Tanjung Gusta, Medan jauh sebelum
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan narapidana Anton Medan mengaku telah memberikan informasi adanya gejolak di Lapas Tanjung Gusta, Medan jauh sebelum kejadian.
"Saya sudah sampaikan ke Dirjen Lapas pada tanggal 3 Juli 2013, adanya kegelisahan di kalangan napi sampai stress," kata Anton dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Selain Tanjung Gusta, hal yang sama juga terjadi di Lapas Salemba dan Cipinang. Apalagi penghuni di lapas-lapas tersebut 85 persen adalah kasus narkoba. Namun, Anton mendapatkan jawaban bahwa usaha pihak lapas sudah maksimal.
Pada tangga 11 Juli 2013, Anton kembali mengingatkan Kemenkumham bahwa gejolak di Lapas Tanjung Gusta telah meningkat. Anton mendapatkan kabar dari napi Tanjung Gusta. Maklum, Anton sering berkeliling lapas untuk memberikan ceramah kepada para napi.
"Saya telpon staff wamen, beliau bilang Wamen Denny sedang buka puasa di Istana Negara. Padahal sore itu sudah mulai berdemo napi-napi itu," tuturnya
Akhirnya, kericuhan di Tanjung Gusta pun terjadi pada tanggal 12 Juli 2013. Ratusan napi kabur dari lapas tersebut.
"Ini bom waktu ke lapas lainnya," tuturnya.
Ia mengatakan napi-napi banyak mengeluhkan mengenai PP 99 Tahun 2012. Sebab, mereka sulit mendapatkan remisi.
"Untuk dapat remisi harus dapat surat justice collabolator dari polisi dan kejaksaan, sementara KPK engga mau," tuturnya.
Anton juga mengatakan napi-napi sering mengeluhkan kinerja Wamenkumhan Denny Indrayana. "Bang Anton tolong hadapi Malaikat Azab Denny Indrayana, kami dihukum sampai jadi baik lagi dihukum lagi, kami hanya bisa pasrah, kami malah dibina oleh Malaikat Rahmat yakni petugas Lapas," kata Anton.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.