Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas PA: Kinerja Menteri Linda Gumelar Payah

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai kinerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar payah.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Komnas PA: Kinerja Menteri Linda Gumelar Payah
net
Arist Merdeka Sirait 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai kinerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar payah.

Istri dari Agum Gumelar ini dianggap tak mampu menjalankan tugasnya sebagai ikon 'Melawan Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan' yang diberikan pada 21 April lalu bertepatan dengan Hari Kartini, dan Kampanye Nasional 'Hentikan Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan'.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, sampai saat ini pihaknya tidak merasakan manfaat dan gerakan nyata yang dilakukan Linda untuk melawan kekerasan pada anak dan perempuan.

"Sejak ditetapkan sebagi ikon tidak ada pergerakannya. Demikian juga dengan jajaran di bawahnya. Kami susah payah untuk bergerak di Monas dan mengukuhkan secara resmi. Kami kecewa karena tidak jalan sebagai ikon," kata Arist, Minggu (21/7/2013).

Hal tersebut mengkhawatirkan, pasalnya menurut Arist, jumlah kekerasan terhadap anak terutama kekerasan seksual terus meningkat. Berdasar data yang dipantau Pusat Data dan Informasi Komnas PA sejak Januari hingga Juni 2013, terdapat 1.032 kasus kekerasan yang menimpa anak.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk itu Komnas PA meminta Ibu Negara, Ani Yudhoyono untuk menjadi ikon melawan kekerasan anak dan perempuan. Ia juga berharap peran Ibu Negara untuk memerangi kekerasan anak dan perempuan dirasa paling cocok dan akan lebih menyentuh.

"Hari Anak pada 23 Juli nanti diharapkan jadi momentum tepat dan luar biasa untuk mengajak Ibu Negara. saya kira layak seorang ibu negara untuk bersama-sama menyatakan bahwa kekerasan anak sudah dalam taraf darurat nasional," kata Arist.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas