Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Lacak dan Siap Sita Harta Nazaruddin di Singapura

KPK sedang melacak aset dan harta Nazaruddin di Singapura. "Bila datanya valid, kami lakukan penyitaan," tegas Ketua KPK.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in KPK Lacak dan Siap Sita Harta Nazaruddin di Singapura
Warta Kota/Henry Lopulalan
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lintas Mahasiswa Pro KPK menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2013). Mereka menyatakan dukungannya kepada KPK untuk segera memberantas virus korupsi hingga ke pusat kekuasaan dengan memeriksa seluruh nama yang sudah lama disebut Nazaruddin dan Yulianis di Pengadilan Tipikor. (Warta Kota/ Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memburu harta mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin di negara Singapura yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.

Langkah itu, berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan pencucian uang dalam pembelian saham PT Garuda Indonesia.

"Kami terus lacak yang di Singapura. Tidak menutup kemungkinan, kalau memang valid datanya kami lakukan penyitaan," kata Ketua KPK, Abraham Samad, Minggu (21/7/2013).

Sejauh ini, berkaitan kasus itu Nazaruddin diuangkapkan Abraham, penyidik telah melakukan penyitaan ratusan miliar. Bahkan, Abraham memprediksi jumlah yang akan disita jauh lebih banyak dari penyitaan kasus Djoko Susilo.

Selain itu, kata Abraham, pihaknya juga tengah mendalami dugaan pencucian uang dalam kasus Wisma Atlet dan kasus-kasus lain yang diduga dilakukan suami Neneng Sri Wahyuni tersebut.

"Jadi semua kasus-kasus Nazaruddin nanti kami satukan dan kami kongkritkan di dalam TPPU," kata Abraham.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, saat ditanyakan terkait kasus Nazar yang lainnya, belum bisa merincinya. Yang pasti kata Abraham, dugaan tindak pidana yang disangkakan kepada Nazaruddin sangat banyak.

"Iya. Jadi engga bisa saya sebutkan satu persatu, karena banyak," tegas Samad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas