Ramadan Pohan: Sebut Presiden SBY Pecundang, FPI Ngawur
Partai Demokrat mengecam pernyataan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengecam pernyataan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Rizieq menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pecundang.
Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan menilai pernyataan teguran Presiden SBY soal ricuh di Kendal oleh FPI, sudah tepat. Sebab, Kepala Negara layak menegur elemen ormas yang menabrak aturan dan ketertiban.
"Amar ma'ruf nahi munkar itu bukan berarti semau gue, main hakim sendiri. Sweeping ala FPI, apapun alasannya, jelas kangkangi hukum. Ada kepolisian jika terjadi pelanggaran hukum," kata Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan melalui pesan singkat, Selasa (23/7/2013).
Wakil Ketua Komisi I itu mengatakan kericuhan Kendal memang harus disikapi tegas oleh Presiden. Negara, katanya tak boleh kalah berhadapan dengan elemen yang gunakan provokasi kekerasan. Jika dibiarkan FPI bersweeping dan negara mendiamkan, bisa jadi preseden buruk.
"Menyebut Presiden RI pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur. FPI tak bisa menantang Presiden yang harus berdiri di atas semua golongan. Habib Rizieq nyata keliru bersikap," tegasnya.
Ia mengatakan Islam adalah agama damai, bukan provokatif dan kekerasan. "Ricuh Kendal terjadi di Bulan Suci. FPI sweeping, berpatroli yang provokatif, FPI bentrok dengan warga lokal, seorang perempuan lokal yang tak tahu apa-apa, pun tewas. Kita wajib prihatin," tuturnya.
Ramadhan pun mendesak FPI dan Rizieq Shihab harus tarik ucapan kasarnya terhadap Presiden. "Di Bulan Ramadhan, sesama Muslim biasa bermaafan jika terjadii khilaf. Kecaman Rizieq Shihab atas Presiden kontraproduktif terhadap FPI sendiri," katanya.