Yusril: Islam Berwajah Damai dan Toleran Harus Dikedepankan
Kami sepenuhnya sadar bahwa Islam yg berwajah damai dan toleranlah yg harus dikedepankan. Kami menjauhi kekerasan dan sikap intoleran
Editor: Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membuat 19 tweet, Senin (22/7/2013) malam ini.
Calon presiden dari PBB itu menyampaikan pandangannya mengenai Islam, toleransi, dan kebhinekaan Indonesia.
"Kami sepenuhnya sadar bahwa Islam yg berwajah damai dan toleranlah yg harus dikedepankan. Kami menjauhi kekerasan dan sikap intoleran," begitu salah satu kicauan Yusril Ihza Mahendra melalui akunnya, @Yusrilihza_Mhd.
Tidak ada penjelasan dalam konteks apa tweet tersebut dikemukakan. Sebelum ini, ramai berita mengenai bentrokan aktivis Front Pembela Islam (FPI) dengan masyarakat di Kendal, Jawa Tengah. Bentrok ormas itu mengundang reaksi, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berikut pandangan Yusril:
@Yusrilihza_Mhd
1.Sejak kelahirannya PBB telah tunjukkan bhw Islam adalah rahmatan lin 'alamin, rahmat bagi alam semesta
2. Bagi kami, Islam adalah petunjuk universal bagi umat manusia untuk menata kehidupan yg lebih baik bagi semua umat manusia
3. Dengan petunjuk universal itu, kami berijtihad memecahkan persoalan2 yg dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara RI
4. Karena itu, selain Islam, kami semua adalah nasionalis sejati yg setia dan siap membela kepentingan bangsa dan negara
5. Kami sepenuhnya sadar bahwa Islam yg berwajah damai dan toleranlah yg harus dikedepankan. Kami menjauhi kekerasan dan sikap intoleran
6. Kami menyadari sepenuhnya bhw bangsa kita adalah bangsa majemuk, terdiri atas berbagai suku, adat, bahasa dan memeluk agama yg berbeda
7. Kemajemukan kami yakini sebagai rahmat. Kita wajib saling menghormati dan menghargai perbedaan masing2
8. Kami berkeyakinan, sampai kiamatpun kemajemukan itu akan tetap ada. Semua itu adalah kehendak dari Allah Yang Maha Kuasa
9. Terhadap kemajemukan itu, kami mengajak utk kembali kpd firman Allah agar kita mencari "kalimatin sawa' bainana sa bainahum"
10. Artinya kita mencari common platform yg kita sepakati utk dijadikan landasan bersama dalam membangun bangsa dan negara yg majemuk
11. Kami menerima Pancasila sebagai landasan falsafah bernegara kita, yg kami yakini sebagai "kalimatin sawa' bainana wa bainahum"
12. Kami meyakini bhw lima dasar dalam Pancasila adalah sejalan dg ajaran2 Islam. Lima dasar itu juga dpt diterima oleh agama2 lain
13. Kami mengajak marilah kita membangun sebuah moral politik bersama yg dilandaskan kepada lima dasar Pancasila itu
14. Suatu bangsa hanya akan menjadi bangsa yg besar kalau mereka memiliki komitmen moral yg tinggi dan menjadikan hukum sbg norma prilakunya
15. Kami berkeyakinan, kalau kita berpegang teguh kepada fondasi moral yg kokoh, bangsa ini akan selamat dan maju melangkah ke depan
16. Sebaliknya keruntuhan moral sebuah bangsa, akan menyebabkan keruntuhan bangsa dan negara itu secara keseluruhan
17. Kami mengajak mari kt kedepankan rasioanalitas dan persaudaraan dalam memecahkan persoalan2 bangsa dan menjauhkan emosi serta kebencian
18. Tetaplah kita berpegang kepada adab dan kesopanan untuk menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yg berpekerti mulia dan beradab
19. Demikian twit saya malam ini. Semoga menjadi bahan renungan bagi kita bersama