Nanan Soekarna Berharap Penggantinya Masih Muda
Komjen Nanan Soekarna tampak tenang dan lebih bersahabat, dalam melewati hari-hari terakhirnya sebagai Wakapolri.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Nanan Soekarna tampak tenang dan lebih bersahabat, dalam melewati hari-hari terakhirnya sebagai Wakapolri.
Nanan yang hadir di Korlantas Polri, Selasa (30/7/2013) siang, mengungkapkan kepada wartawan bahwa dirinya masih menginventarisasi tugas-tuganya yang belum diselesaikan.
Nanan tidak mau sibuk membereskan ruang kerjanya pada 31 Juli 2013, yang merupakan hari terakhirnya berkantor. Mantan Kadiv Humas Polri lebih memikirkan tugasnya.
“Yang jelas bukan beres-beres kantor, pasti saya melihat tugas, tanggung jawab saya. Besok ada tidak yang masih tersisa. Itu yang saya siapkan. Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang belum selesai, harus diselesaikan,” tutur Nanan saat berbincang dengan wartawan di korlantas Polri, Selasa (30/7/2013).
Mantan Kapolda Kalimantan Barat memaparkan, bila di hari akhir menjabat sebagai Wakapolri tak mampu menuntaskan tugas-tugas, ia tidak akan memaksakan diri.
Nanan akan menginventarisasi tugas-tugasnya, untuk menjadi bahan yang akan dilanjutkan penggantinya nanti.
Suami Yatti Suprapti mengaku, selama menjadi Wakapolri, banyak program yang selesai ia jalankan, tapi ada juga yang masih berjalan, dan baru dalam batas rencana.
Hal-hal yang masih belum terselesaikan sampai akhir jabatannya, akan menjadi bahan pekerjaan bagi Wakapolri baru.
Nanan berharap, penggantinya nanti merupakan perwira tinggi polisi yang masih muda, sehingga masa tugasnya masih lama dan bisa menjalankan program secara tuntas.
Meski demikian, Nanan menyerahkan nama pengganti dirinya kepada Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.
Ia menginginkan pengganti dirinya merupakan yang terbaik di antara jenderal-jenderal polisi yang ada saat ini.
“Harapan saya, junior penggantinya supaya panjang masa tugasnya, boleh dong (berharap). Kalau yang tua, sebentar-sebentar ganti. Harapan saya, junior supaya panjang secara intitusional," tuturnya. (*)