Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penumpang Stasiun Gambir Terbanyak Kehilangan KTP

Kalau pun ada hanya laporan KTP hilang

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Penumpang Stasiun Gambir Terbanyak Kehilangan KTP
Eri Komar Sinaga/Tribun Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai H-5 lebaran, posko keamanan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tidak mendapat laporan dari calon penumpang seperti kehilangan tas, pencopetan atau penipuan. Kalau pun ada hanya laporan KTP hilang.

"Pengaduan sebatas KTP hilang. Kendala mereka membawa tiket harus membawa KTP asli. Ada orang yang KTP-nya hilang di rumah. Akhirnya kita buatkan surat kehilangan," ujar Kepala Posko Keamanan Stasiun Gambir Kompol Kasmono, Minggu (4/8/2013).

Menurut Kasmono, meski jumlahnya tidak banyak, dari sembilan orang yang mengadu kehilangan ke posko keamanan kebanyakan soal KTP. Pasalnya, tanpa KTP mereka tidak bisa melakukan boarding pass untuk menaiki kereta api.

Sehingga ada saja yang mengaku KTP-nya hilang, dan untuk bisa masuk melewati boarding pass, penumpang mengadu dan meminta surat tanda hilang. Kemudian, dengan surat tanda hilang kepolisian, penumpang bisa masuk dengan tiketnya.

Kasmono menegaskan, pihaknya tidak asal memberikan surat keterangan hilang. Misalnya, si A melaporkan KTP-nya hilang. Dari Posko Keamanan kemudian mengecek secara online apa benar Si A terdata sebagai pembeli tiket. Jika berbohong, surat keterangan tak diberikan.

"Kita juga langsung kroscek ke stasiun untuk memastikan terdaftar sebagai penumpang atau buka. Waktu itu seorang ibu dapat tiket doorprize dan kita tetap cek. Jadi dari 1 Agustus sudah ada sembilan orang mengadu KTP-nya hilang," terang Kasmono.

Kasmono menambahkan, memang untuk melaporkan kehilangan KTP tidak cukup datang. Pasalnya, yang bersangkutan harus datang membawa Kartu Keluarga untuk memastikan namanya tercatat. Namun, karena KTP dan surat hilangnya dibutuhkan untuk boarding, pihak kepolisian mengeluarkannya.

Berita Rekomendasi

"Karena di sini emergency, dan penumpangnya mau naik kereta tinggal setengah jam lagi, masa kita enggak bantu. Kalau tidak dibantu nanti sedih dia. Ini berlaku hanya untuk kehilangan KTP saka. Kalau ada tindak pidana lain kita tegas," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas