Kasus Pencurian dengan Pemberatan Meningkat Jelang Lebaran
H-3 Lebaran kejahatan konvensional masih mendominasi di selluruh wilayah Indonesia.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- H-3 Lebaran kejahatan konvensional masih mendominasi di seluruh wilayah Indonesia. Dalam kurun waktu empat hari Operasi Ketupat 2013 tercatat ada 746 kejahatan konvensional.
Dibandingkan dengan H-4 lebaran kejahatan konvensional mengalami peningkatan dari 161 kasus menjadi 242 kasus.
Data kriminalitas menonjol yang terjadi Senin (5/8/2013) terjadi sebanyak 75 kasus, mengalami kenaikan 30 kasus dibandingkan Minggu (4/7/2013) atau H-4 lebaran yang hanya mencapai 45 kasus.
Kasus Pencurian dengan Pemberatan (Curat) hingga H-3 lebaran tercatat 78 kasus. Terjadi kenaikan pada H-3 lebaran sebanyak 1,56 persen dibandingkan H-4 lebaran dari 16 kasus menjadi 25 kasus. Kemudian untuk Pencurian dengan Kekerasan (Curas) hingga H-3 lebaran terjadi 13 kasus. Sementara Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) hingga H-3 lebaran tercatat 88 kasus, dan Penganiayaan Berat (Anirat) sebanyak 42 kasus. Secara umum trend lima jenis kejahatan menonjol diantaranya Curat, Curas, Curas dengan Senjata Api, Curanmor, dan Anirat meningkat tiap harinya. Hingga H-3 lebaran tercatat seluruhnya 221 kasus.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengungkapkan bahwa secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif.
"Untuk kasus kriminalitas yang terjadi pada H-3 lebaran sebanyak 251 kasus. Kejahatan konven 242 kasus, kejahata transnasional 8 kasus, kejahatan terhadap kekayaan negara satu kasus, dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi nihil," ungkap Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2013).
Jawa Timur tetap menempati posisi pertama sebagai wilayah rawan terjadinya kejahatan pada H-3 lebaran.
"Untuk lima wilayah yang mengalami gangguan Kamtibmas tertinggi di antaranya Polda Jawa Timur 45 kasus, Maluku 40 kasus, Jawa Tengah 25 kasus, Kalimantan Timur 17 kasus, dan Polda Sulawesi Tenggara 16 kasus," ungkapnya.