KPK: Kenapa Harus Takut Panggil Jero Wacik?
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku pihaknya masih mendalami keterkaitan Menteri ESDM Jero Wacik
Penulis: Y Gustaman
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNnews.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku pihaknya masih mendalami keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik terkait tertangkap tangannya Ketua SKK Rudi Rubiandini yang menerima suap dari Kernel Oil.
Menurut Abraham, saat ini pihaknya harus menganalisa dan memverifikasi dokumen yang disita menyusul tertangkapnya Rudi. Kalau nanti ada keterlibatan Jero dalam kasus ini, KPK tidak segan memanggil dan memeriksanya.
"Dulu Menpora saja lebih anak emas (Presiden SBY) banget bos," ujar Abraham ketika dikonfirmasi apakah ada ketakutan jika harus memanggil Jero mengingat kedekatannya dengan Presiden SBY sekaligus Ketua Umum Demokrat, di DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Abraham menambahkan, kalau ada pernyataan Rudi yang menyebutkan uang suap itu diperuntukkan untuk Jero, sifatnya masih keterangan sepihak dan berdiri sendiri. Butuh bukti dan keterangan lain agar pernyataan Rudi tak bertepuk sebelah tangan.
"Kalau misalnya dalam hasil verifikasi dokumen klop dengan keterangan lain tidak menutup kemungkinan (memanggil Jero, red). Keterangan orang masih bersifat sendiri harus didukung dengan data lain," tambah Abraham.
KPK sudah memonitor pergerakan suap yang mengalir ke Rudi bukan dalam hitungan minggu, bahkan bulan. Dan Abraham sendiri mengaku sudah memberi warning ketika beberapa waktu lalu pihaknya sedang konsentrasi menyasari kasus korupsi energi.
Rudi ditangkap penyidik KPK pada Selasa (13/8/2013) malam sesaat menerima uang dari petinggi Kernel Oil Private Limited (KOPL) Simon Tanjaya. Uang tersebut diantarkan pelatih golfnya, Devi Ardi alias Ardi yang ikut ditangkap bersama Rudi.
Baik Rudi, Simon, dan Ardi kini sudah KPK tetapkan sebagai tersangka. Ketiganya kini langsung menjalani penahanan di Rutan KPK. Dari tangan Rudi, penyidik menyita uang total 700 ribu dollar Amerika Serikat.