SBY Tekankan Empat Hal Penting dalam Pidato Kenegaraannya
Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung DPR RI, ada empat hal penting
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung DPR RI, ada empat hal penting yang perlu dilakukan bangsa Indonesia dalam menyukseskan pembangunan bangsa.
"Empat hal penting yang akan saya tekankan adalah bagaimana mengelola ekonomi secara baik, mengelola kerukanan, menyukseskan pemilu yang akan datang, pentingnya mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah," kata SBY dalam pidatonya, Jumat (16/8/2013).
SBY menuturkan, pasca terjadi krisis ekonomi masa pemerintahannya telah dapat menghadapi dengan pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh. Gejolak naiknya minyak mentah pun dapat dihadapi, pengangguran serta angka kemiskinan pun berkurang.
"Pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi karena ekonomi Indonesia mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Untuk hal penting lainnya, SBY menekankan pada pentingnya menjaga kerukunan dalam bermasyarakat. Menurutnya, menjaga kerukunan masyarakat adalah dengan mengelola kemajemukan yang mengedepankan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
"Jangan lagi kita membeda-bedakan kelompok antar umat," tuturnya.
Sedangkan hal penting ketiga adalah menyukseskan pemilihan umum yang akan semakin dekat penyelenggaraannya. Pemilu tahun depan menurutnya adalah yang keempat dalam era reformasi. Dia berharap pergantian kepimpinan tetap membawa dua hal, yaitu pembaharuan dan kesinambungan.
"Kita harus hormati pilihan rakyat, karena rakyat yang memiliki kedaulatan," ucapnya.
Hal tidak kalah pentingnya yang ditekankan oleh SBY adalah bagaimana mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Negara wajib menjaga kedaulatan dalam negeri agar tidak terjadi konflik yang dapat menghambat pembangunan bangsa.
"Kita perlu tegaskan, Aceh dan Papua bagian tidak terpisahkan dari NKRI," katanya.