Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Harus Nyatakan Perang Terhadap Penembak Aggotanya

Kriminolog Universitas Indonesia Mulyana W Kusumah menganggap bahwa penembakan terhadap dua polisi di Pondok Aren sudah sangat serius

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Polisi Harus Nyatakan Perang Terhadap Penembak Aggotanya
wahyu aji
Polisi Harus Nyatakan Perang Terhadap Penembak  Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Ahmad Maulana

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kriminolog Universitas Indonesia Mulyana W Kusumah menganggap bahwa penembakan terhadap Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Maulana di Pondok Aren sudah sangat serius sehingga kepolisian harus mengungkap secepatnya kasus tersebut.

Dalam pernyataannya yang diterima tribunnews.com,Sabtu (17/8/2013) Mulyana mengungkapkan bahwa ancaman dan kekerasan terhada petugas Polisi di wilayah Polda Metro Jaya jelas sudah mencapai tingkat seriusitas yang tinggi.

"Dengan demikian, urgensi pengungkapan secara cepat harus menjadi prioritas, bahkan Polda Metro Jaya harus menyatakan 'perang' terhada kelompok pelaku kekerasan terhada anggota Polri tersebut," katanya.

Dikatakannya, pelaku penembakan terhada anggota Polri jelas merupakan kelompok relatif terorganisasi dan mempunyai kapasitas kekerasan  terencana, memiliki kemahiran  menggunakan senjata api, mempunyai tingkat keberanian luar biasa karena lokasi penembakan dekat Polsek, menjelang apel, serta baku tembak dengan anggota Polisi yg mengejar, dan kemampuan mengkalkulasi risiko dengan  menyiapkan jalan keluar dalam situasi pengejaran.

"Kelompok pelaku diduga bukan berasal dari luar Jabodetabek  sebagaimana ditunjukkan oleh pemilihan sasaran, waktu, lokasi dan pola melarikan diri (pattern of escape)," ucapnya.

Dengan 'keberhasilan' kelompok pelaku menciptakan suasana perang psikologis (psy war) yang menimbulkan ancaman atas rasa aman terhadap  Polisi baik secara individual maupun insitusional, menurut Mulyana harus diwaspadai aksi susulan yang berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek.

Berita Rekomendasi

"Kemungkinan besar kelompok pelaku sebelumnya sudah mempunyai rekam jejak dalam melakukan kekerasan menggunakan senjata api , diperlukan koordinasi internal antar satuan kewilayahan  jajaran Polda Metro Jaya untuk menganalisis dan mengevaluasi berdasarkan data tentang peristiwa - peristiwa kekerasan bersenjata api lain (misalnya perampokan ) dalam rangka percepatan tindakan hukum terhadap kelompok pelaku," ungkapnya.

Menurutntya jajaran Polda Metro Jaya perlu menggalang dukungan jajaran RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan agar berkembang partisipasi efektif masyarakat dalam mencegah serta menanggulangi setiap bentuk kekerasan kriminal terhadap anggota Polri.

"Selain itu, diperlukan dukungan media massa dan social media, terutama untuk memelihara kepercayaan publik  terhadap Polri sebagai penegak hukum, pemelihara Kamtibmas, penjamin rasa aman masyarakat yang dirusak oleh tindakan kriminal kekerasan terhadap anggota Polri," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas