Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pak Kus Bersama Anak Penyandang Cacat

Ipda Anumerta Koes Hendratno meninggalkan kesan mendalam bagi Yayasan Sayap Ibu Bintaro yang terletak di Jalan Raya

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Pak Kus Bersama Anak Penyandang Cacat
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Kak Seto (tengah) memberikan penghargaan Kak Seto Award bagi Ipda Anumerta Koes Hendratno yang diwakili Asisten SDM Polri Irjen Pol Prasetyo (kanan) di Perumahan Cirendeu Permai, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2013) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Ipda Anumerta Koes Hendratno meninggalkan kesan mendalam bagi Yayasan Sayap Ibu Bintaro yang terletak di Jalan Raya Graha Bintaro Nomor 33 B, Pondok Kacang Barat, Bintaro Tangerang, Banten.

Lelaki yang akrab disapa Pak Kus ini sudah tiada karena menjadi korban penembakan orang tidak di kenal pada Jumat (16/8/2013) malam, tetapi apa yang dilakukannya tidak akan pernah dilupakan anak-anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu.

Bagaimana tidak sebagai Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), Kus yang saat itu masih berpangkat Aiptu membantu secara total berdirinya bangunan yang menampung 36 anak penyandang cacat ganda atau difabel di wilayah Pondok Aren.

Pada 2007 setelah mendapatkan tanah Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial dari Pemerintah Daerah Tangerang, Yayasan Sayap Ibu diberikan waktu satu tahun untuk mengurus syarat-syarat mendapatkan perizinan. Bila dalam waktu satu tahun tidak bisa diselesaikan maka pihak Pemerintah Daerah akan mengambilnya kembali.

Pihaknya harus mendapatkan 15 tandatangan dari masyarakat yang menyetujui berdirinya bangunan yayasan untuk anak terlantar yang menyandang cacat fisik dan psikologis tersebut.

Saat itu, masyarakat sekitar banyak menolak berdirinya bangunan yayasan tersebut di wilayah Pondok Aren. Apalagi tanah yang diberikan Pemerintah Daerah Tangerang tersebut sebagian besar merupakan tanah adat sehingga perlu memberikan pemahaman sebelumnya kepada masyarakat tentang maksud berdirinya Yayasan tersebut di wilayah yang menjadi wilayah kerja Kus Hendratna.

Berita Rekomendasi

"Pak Kus saat itu membantu kami memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa bangunan tersebut untuk anak cacat," ucap  Ketua II Yayasan Sayap Ibu Cabang Bintaro-Banten Renowati Hardjosubroto kepada tribunnews.com, Selasa (20/8/2013).

Pengurusan proses perizinan pendirian bangunan tersebut cukup lama, tetapi berkat usaha Pak Kus yang merupakan panggilan akrab Kus Hendratna memfasilitasi pihak yayasan dengan berbagai tokoh masyarakat akhirnya bangunan Yayasan tersebut bisa berdiri satu tahun kemudian.

Kini Yayasan yang bergerak dalam bidang penyantunan dan rehabilitasi anak cacat terlantar tersebut sudah berjalan dan mengasuh 36 anak terlantar yang  memiliki keterbatasan fisik serta psikologis atau cacat ganda seperti bibir sumbing dan autis.
"Dari jumlah tersebut, 17 anak hanya bisa bebaring saja," katanya.

Selain mengasuh 36 anak yang mengalami cacat ganda, Yayasan yang sering didatangi Pak Kus juga memberikan pembinaan terhadap 350 anak cacat di luar panti serta memberikannya susu dan pampers.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas